Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kanan). (ANTARA FOTO/Adiyta Pradana Putra)

Jakarta, IDN Times - Kasus positif virus corona di Indonesia semakin meningkat setiap harinya. Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di zona-zona merah seakan tak memberikan dampak apapun. COVID-19 masih terus merajalela secara masif.

Di kala penyebaran virus corona semakin luas, Indonesia saat ini tengah membutuhkan sosok Menteri Kesehatan. Namun, di saat Tanah Air membutuhkan sosok Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, sosoknya seakan hilang tak muncul ke permukaan.

Setelah Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengumumkan dua kasus pertama virus corona di Indonesia, yang saat itu Terawan tampak mendampingi, sosok mantan Direktur RSPAD Gatot Subroto sudah jarang muncul di publik.

Kira-kira ke mana kah sosok Menkes Terawan?

1. Kelakar-kelakar Terawan soal virus corona yang kontroversi

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jika kita kembali memutar waktu, masih teringat jelas kelakar-kelakar Terawan tentang virus corona yang tak akan masuk ke Indonesia. Bahkan, kelakar-kelakarnya tersebut sempat membuat geram masyarakat karena dinilai tak pas di saat sejumlah negara sudah panik dengan serangan virus corona.

Pada Februari 2019, masyarakat mulai bertanya-tanya kenapa Indonesia masih kebal juga terhadap virus corona. Sebab, negara-negara tetangga sudah kelabakan menangani virus corona yang masuk ke negara mereka, sementara Indonesia masih santai-santai saja.

Saat pertanyaan publik itu ditanyakan langsung kepada Terawan, dengan entengnya ia menjawab bahwa Indonesia kebal virus corona karena doa.

"Secara medis doa, semua karena doa, saya yakin doa lah yang membuat kita semua (bebas virus corona)," ujar Terawan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (15/2).

Jawaban Terawan itu justru mengundang keheranan dari banyak pihak. Hingga para pimpinan negara lain menyoroti Indonesia lantaran pemerintah belum juga mengumumkan kasus.

Tak percaya Indonesia belum juga memiliki kasus positif, Ahli Harvard University pun mengeluarkan pernyataan bahwa seharusnya virus corona sudah masuk ke Indonesia. Bukannya menerima masukan tersebut, Terawan justru mengatakan bahwa kajian dari peneliti Harvard itu menghina Tanah Air.

Terawan menyatakan, kajian tersebut mendiskreditkan hasil uji laboratorium yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia. Menurut Terawan, tools kit yang digunakan untuk tes terkait virus corona berasal dari Amerika Serikat dan telah sesuai dengan standar kesehatan dunia.

"Itu namanya menghina itu. Intinya adalah apa yang sudah kita kerjakan sesuai standar ya, standar internasional semua, sudah dicek bahkan saya bilang gitu,” kata Terawan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (11/2).

Masyakarat semakin dibuat geram dengan Terawan saat ia meminta masyarakat untuk ‘enjoy’ dalam menghadapi virus corona. Meski ia mengeluarkan pernyataan itu untuk menenangkan masyarakat, namun tetap saja publik menganggap bahwa Terawan mengentengkan wabah tersebut.

"Dari 1,4 miliar penduduk sana ya paling 2 ribuan (yang terkena virus corona). (Sebanyak) 2 ribu dari 1,4 miliar itu kan kayak apa. Karena itu pencegahannya jangan panik, jangan resah. Enjoy saja, makan yang cukup," kata Terawan usai menghadiri rapat koordinasi di Kementerian Perhubungan soal penyebaran virus corona.

Selain itu, masih banyak lagi pernyataan-pernyataan Terawan tentang virus corona yang cukup kontroversi. Karena pernyataan Terawan itulah, masyarakat akhirnya memandang bahwa pemerintah tak serius dalam mengatasi virus corona.

2. Kontroversi Terawan saat menyebut kasus 1 dan 2 berdomisili di Depok, hingga muncul jubir pemerintah khusus penanganan virus corona

Editorial Team

Tonton lebih seru di