Jakarta, IDN Times - Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) menilai banjir yang terjadi di Kalimantan Selatan (Kalsel) bukan karena curah hujan tinggi. Mereka menilai banjir dikarenakan tingkat alih fungsi hutan yang tinggi.
"(Pemicu banjir) Curah izin, bukan curah hujan. Penyebabnya itu curah izin yang terlalu banyak dari pemerintah, terdiri dari izin tambang, izin perkebunan sawit skala besar, izin hutan tanaman industri, izin penebangan kayu untuk komersial," kata Koordinator Nasional JATAM, Merah Johansyah, kepada IDN Times, Rabu (20/1/2021).
Ia menilai keberanian pemerintah dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah banjir di Kalsel. Sebab, solusi dari masalah tersebut berkaitan dengan perizinan.
"Harus ada pembatasan eksploitasi berskala besar. Harus ada, kalau gak, gak bisa selesai itu. Apa harus disuntik vaksin keberanian dulu? Di lengan sebelah mana? Nanti kita suntikkan," ucapnya.