Usman Kansong (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)
Dalam debat kedua, Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang sudah menentukan para panelis juga tak dianggap masalah oleh TKN. Meski sebenarnya, TKN sudah pernah mengajukan agar panelis bisa diambil dari Indonesia Timur. Namun, pengajuan TKN tersebut tak diakomodir oleh KPU.
"Kami sudah sepakat menyerahkan ini kepada KPU. Kami cuma mengusulkan agar ada panelis dari universitas di Indonesia timur. Misal dari Uncen (Universitas Cendrawasih), Unhas (Universitas Hasanuddin), atau dari Universitas Patimura, sebab kalau kami lihat, nama-nama panelis itu cenderung dari Jawa gitu," terang Usman.
Tak merasa terganggu karena usulan TKN tak diterima, Usman menjelaskan bahwa bukan nama panelis yang dipersiapkan, melainkan jawaban dari pertanyaan yang akan diberikan kepada pasangan calon.
"Siapapun, yang paling penting bagi kami adalah bukan menolak panelis, tapi menyiapkan jawabannya. Itu yang paling penting bagi kita," ujar dia.
Pada Kamis (31/1), KPU telah memilih 8 panelis yang akan memberikan pertanyaan untuk kedua kandidat di debat kedua. Komisioner KPU RI Wahyu Setiawan mengatakan kedelapan panelis tersebut berasal dari akademisi dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
"Akademisi enam orang, yakni dua rektor dari ITS dan IPB, dan empat orang akademisi dari Unair, UGM, ITB, Undip. Empat akademisi yang bukan rektor ini menjadi panelis atas keahlian bidang masing-masing. Sementara itu, dua orang panelis lain dari LSM yakni Walhi dan KPA," kata Wahyu di Gedung KPU Pusat, Jakarta Pusat, Kamis (31/1).
Adapun nama-nama yang akan menjadi panelis untuk debat kedua capres-cawapres antara lain:
1. Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng (Rektor Universitas Telkom 2013-2018)
2. Rektor IPB Dr Arif Satria
3. Prof Dr Ir Irwandy Arif, M.Sc. (Ahli Pertambangan dari ITB)
4. Ahmad Agustiawan ST M.Sc., Ph.D (Pakar Energi dari UGM)
5. Sudharto P Hadi (Pakar Lingkungan dari Undip)
6. Dr. Suprapto Wijoyo S.H., M.Hum (Pakar Hukum Lingkungan Unair)
7. Direktur Eksekutif Walhi Nur Hidayati
8. Sekretaris Jenderal Konsorsium Pengembangan Agraria (KPA) Dewi Kartika