Konsumsi masyarakat, investasi, ekspor dan konsumsi LNPRT, menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi dari sisi pengeluaran. Indikator target peningkatan 5,1 persen pada 2018 adalah daya beli masyarakat meningkat, aktivitas ekonomi lebih baik, inflasi terjaga rendah, serta adanya kebijakan BBM satu harga.
"Selain itu, juga suku bunga kredit konsumsi yang lebih rendah, peningkatan lapangan kerja yang baik, pengembangan UMKM, dan subsidi tepat sasaran kepada kelompok masyarakat miskin," imbuh Bambang.
Menurut Bambang, investasi ditargetkan meningkat 6,3 persen meliputi peranan swasta (private-led) yang kian meningkat, deregulasi peraturan, perbaikan iklim investasi secara berkesinambungan terutama di daerah, percepatan fasilitasi masalah investasi, pemanfaan dan penyaluran dana repatriasi untuk investasi.
"Kemudian, perubahan iklim tenaga kerja, peningkatan pertumbuhan kredit dan restrukturasi non performing loan, optimalisasi investasi pemerintah dengan peningkatan belanja modal, serta peran investasi melalui kerja sama pemerintah dan Badan Usaha dan Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA) yang semakin besar," imbuhnya.