Aplikasi Telejemaah untuk cek kondisi jemaah haji yang dirawat di RS Arab Saudi (MCH Kemenag)
Sementara jumlah jemaah yang masih dirawat karena sakit hingga Minggu, 23 Juli 2023, yakni 200 orang. Mereka dirawat di Makkah sebanyak 72 orang, di Madinah 112 orang, dan di Jeddah 16 orang.
Jemaah yang sakit tersebut ada yang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) sebanyak 62 orang, dan di Rumah Sakit Arab Saudi sebanyak 1238 orang. Masih dari data Penyelenggaraan Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, jemaah yang dirawat tersebut sebagian besar menderita penyakit pneumonia atau radang paru, berikutnya karena penyakit PPOK (Penyakit Paru Obstruksi Kronis), Demensia, dan Dispnea (Sesak napas).
Untuk memantau kondisi jemaah yang masih dirawat, keluarga di Tanah Air dapat menggunakan aplikasi Telejemaah. Aplikasi ini memuat informasi kesehatan dari seluruh jemaah haji sesuai nomor porsi.
Aplikasi Telejemaah dilengkapi dengan menu riwayat pemeriksaan, yang di dalamnya memuat kondisi terkini jemaah yang diperoleh dari hasil visitasi dokter setiap harinya.
Kepala Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 2023 dokter M. Imran mengatakan, jemaah yang dirawat di RSAS tersebut setiap hari dikunjungi oleh tim visitasi dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), baik yang di Makkah maupun di Madinah.
Hasil visitasi ini kemudian diinput ke Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu Bidang Kesehatan (Siskohatkes), yang terkoneksi datanya dengan aplikasi Telejemaah.
"Tim visitasi dari KKHI setiap hari melihat langsung kondisi jemaah haji yang dirawat di RSAS, dan melakukan update data harian melalui aplikasi Siskohatkes dan terkoneksi langsung ke aplikasi telejemaah," jelas Imran.
Aplikasi telejemaah tersedia di playstore, sehingga memudahkan jemaah maupun keluarga untuk melakukan instal di ponsel berbasis android. Setelah meng-instal aplikasi, keluarga dapat memasukan nomor porsi jemaah terkait dan melakukan pemantauan melalui menu riwayat pemeriksaan.