Ilustrasi dampak gempa (Pixabay/Angelo Giordano)
Berdasarkan laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), terdapat beberapa sesar yang menjadi penyebab gempa di Indonesia.
Penamaan sesar gempa menyesuaikan wilayahnya, mulai dari Sesar Muria, Sesar Cugenang, Sesar Opak, Sesar Lembang, Sesar Palu-Koro, Sesar Sumatra, Sesar Jawa, Sesar Meratus, hingga Sesar Bali.
Sesar Muria diduga menjadi penyebab terjadinya Gempa Tuban. Sesar aktif ini terbentang dari barat laut ke tenggara pulau Jawa.
Sesar Cugenang merupakan sesar aktif yang melintasi sembilan desa di wilayah Cianjur dengan panjang 9 kilometer, meliputi Desa Ciherang, Ciputri, Cibeureum, Nyalindung, Mangunkerta, Sarampad, Cibulakan, dan Desa Benjot. Untuk area lintasan Sesar Cugenang sendiri dilarang pembangunan permukiman maupun bangunan permanen lainnya.
Sedangkan, sesar Opak adalah sesar aktif yang membentang di Yogyakarta. Pergeseran sesar ini sering menjadi penyebab gempa yang mengguncang Kota Gudeng.
Kemudian, sesar Lembang membentang sepanjang 30 km terletak di Jawa Barat, dekat Kota Bandung. Sesar ini menjadi salah satu penyebab utama gempa di Bandung. BMKG mencatat pergeseran sesar Lembang mencapai 5,0 mm per tahun.
Sementara, sesar Palu-Koro terletak di Sulawesi Tengah dan menjadi penyebab gempa dahsyat yang terjadi di Palu-Donggala pada 2018.