Jakarta, IDN Times - Pandemik virus corona atau COVID-19 membuat kaum transpuan harus memutar otak agar bisa bertahan hidup. Pekerjaan yang biasanya mereka geluti terpaksa harus terhenti sementara waktu akibat adanya kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Pimpinan Pesantren Waria Al-Fatah Yogyakarta, Shinta Ratri mengatakan, ia bersama rekan transpuan di komunitasnya tidak memiliki persiapan untuk menghadapi situasi sulit seperti sekarang ini.
“Pertama kali ada lokal lockdown, banyak transpuan di-cancel job rias mantennya. Banyak kawan-kawan tidak bisa kerja karena salon ditutup,” kata Shinta saat sesi diskusi daring bersama Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dengan tema ‘Siasat Transpuan Menghadapi Pagebluk Corona’, Kamis (21/5).