Jakarta, IDN Times - Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) menyelenggarakan fit anf proper test atau uji kepatutan dan kelayakan terhadap calon Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) pilihan Presiden Joko "Jokowi" Widodo yakni Laksamana Yudo Margono.
Namun, proses ini disinyalisasi berlangsung secara tertutup seperti yang pernah dilakukan pada Jenderal Andika Perkasa pada 2021.
Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Fatia Maulidiyanti mengungkapkan pihaknya menyoroti secara tajam langkah yang diambil tersebut. Sebab, proses yang diselenggarakan secara tertutup berpotensi hanya menjadi uji kepatutan dan kelayakan yang sifatnya formalitas serta jauh dari prinsip good governance.
"Proses-proses yang tidak transparan hanya akan menghasilkan hasil yang buruk. Masyarakat juga menunggu kinerja anggota DPR dalam memberikan pertanyaan tajam dan menyasar masalah institusi TNI saat proses uji kepatutan dan kelayakan," kata Fatia dalam keterangannya, Jumat (2/12/2022).