Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf "JK" Kalla mengkritik rumitnya untuk bisa memperoleh Vaksin COVID-19 (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla alias JK mengkritik Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin soal rumitnya prosedur yang harus ditempuh warga agar bisa mendapat vaksin COVID-19. Sebab, sebelum tiba di fasilitas kesehatan, warga harus mendaftar lebih dulu, lalu dipanggil oleh petugas di dekat rumah mereka.

Padahal, pemerintah menargetkan bisa memberikan vaksin COVID-19 kepada satu juta warga per hari.

"Saya sudah menyampaikan kepada Menteri (Budi Gunadi) bahwa yang menyebabkan keterlambatan vaksinasi COVID-19 adalah karena terlalu ribet administrasinya," ujar JK ketika meninjau vaksinasi COVID-19 di Gedung Nindya Karya, Jakarta, seperti dikutip dari ANTARA pada Minggu (29/8/2021). 

Ia berharap prosedur untuk mengakses vaksin bisa lebih sederhana seperti yang dilakukan di luar negeri. Caranya, cukup dengan membawa kartu identitas. 

"Sementara, di kita kan harus daftar online dulu, kemudian dicek, lalu direkap, baru setelah itu dipanggil. Itu kan memakan waktu," kata JK lagi. 

JK pun menyarankan agar membuat lebih sederhana prosedur bagi warga yang ingin divaksinasi. Ia pun memastikan warga tidak akan berbuat curang bila prosedur tersebut dibuat lebih sederhana. 

Lalu, menurut prediksi JK kapan semua orang di Indonesia akan menerima vaksin?

1. Indonesia butuh waktu dua tahun untuk memberikan vaksin ke 200 juta orang

Berdasarkan perkiraan JK, butuh waktu dua tahun untuk bisa memberikan vaksin bagi 208 juta orang. Itu pun, perkiraan waktu paling cepat. Sementara, Presiden Joko "Jokowi" Widodo menargetkan semua warga Indonesia telah divaksinasi dalam kurun waktu satu tahun. 

"Sejak awal saya sudah katakan sulit untuk selesai (memberikan vaksin) dalam waktu satu tahun. Mungkin itu dua tahun penyelesaiannya," kata JK.

Ia mendasarkan perkiraan itu karena bila ingin memberikan vaksin bagi 208 juta rakyat, maka pemerintah harus menyediakan 400 juta dosis. JK pun menyadari pemerintah kerap luput mencapai target penyuntikan vaksin yakni satu juta orang per hari. Selama ini, Kementerian Kesehatan baru bisa mencapai 500 ribu orang per harinya. 

"Target kita itu adalah satu juta (orang) per hari. Itu artinya butuh waktu 400 hari (untuk bisa memberikan vaksin kepada semua warga). Tetapi, kalau kenyataannya di lapangan rata-rata baru bisa memberikan vaksin kepada 500 ribu orang, berarti itu paling cepat selesai dua tahun," tutur pria yang juga menjabat sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI). 

2. JK tegaskan pemberian vaksin berbeda dengan sembako

Editorial Team

Tonton lebih seru di