Padang, IDN Times - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap Ujian Nasional tidak dihapus. Sebab UN menjadi ukuran mutu pendidikan nasional. Ini terbukti dari fakta-fakta yang terjadi pada dunia pendidikan Indonesia sebelum dan sesudah adanya UN.
Meski tidak merujuk langsung pada rencana Menteri Pendidkan dan Kebudayaan Nadiem Makarim yang akan menghapus UN di tahun 2021 nanti, JK membeberkan kondisi sistem pendidikan nasional sebelum 2003, saat UN mulai diterapkan.
Fakta-fakta itu disampaikan JK dalam pidato penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa (DR HC)-nya dari Universitas Negeri Padang (UNP) pada Sidang Senat Terbuka UNP, Kamis 5 Desember 2019. Ini merupakan gelar DR HC ke-13 yang diterima JK.
Kata dia, dibandingkan 50 tahun atau 30 tahun yang lalu, jelas fasilitas pendidikan saat ini jauh lebih baik. Dulu, infrastruktur pendidikan masih sangat kurang, banyak SMA tidak memiliki ruang kelas yang cukup, dan laboratoriun atau perpustakaan yang memadai. Guru-gurunya pun demikian, masih sangat kurang. Tidak banyak guru menyandang gelar sarjana yang mengajar di sekolah.
Namun dua dasawarsa terakhir, pemerintah telah menempuh dan menerapkan kebijakan untuk memajukan dan menjamin mutu pendidikan nasional. "Kalau bicara pendidikan bermutu, harus ada ukurannya, dilihat dengan perbandingan waktu dan negara," kata JK.