Aksi klitih yang kian marak di wilayah Yogyakarta membuat sejumlah elemen masyarakat prihatin. Aksi ini telah menelan korban jiwa dan mencoreng citra wilayah Kota Yogyakarta sebagai kota pelajar dan budaya.
Dikutip Tempo.co, (16/12), di Yogyakarta, istilah kekerasan dengan menggunakan senjata tajam disebut dengan klithih. Istilah klithih ini juga merujuk pada kelakuan kenakalan anak yang sudah di luar batas kewajaran.
Achmad Charris Zubair, budayawan di Yogyakarta mengatakan bahwa cara menyelesaikan masalah ini bukan perkara mudah. Perlu upaya pendekatan secara signifikan untuk menyelesaikan persoalan ini. Termasuk pembenahan pada pendidikan yang tidak hanya pada orientasi nilai saja. Namun, juga menyentuh pendidikan karakter.