Jakarta, IDN Times - Analis pertahanan dan intelijen dari Universitas Jenderal Ahmad Yani, Bandung, Connie Bakrie, mengaku tak habis pikir dengan sikap Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman.
Menurutnya, selaku KSAD, Dudung tidak memiliki kewenangan memberi instruksi agar perwira TNI AD membuat video berisi kemarahan dan protes terhadap pernyataan anggota Komisi I, Effendi Simbolon.
"Saya jadi bingung peran KSAD sebenarnya apa ya? Setahu saya penggunaan prajurit TNI itu tidak ada di KSAD, penggunaannya ada di tangan presiden. Saya bingung dan sedih TNI bisa sampai seperti ini. Saya hanya berharap, peristiwa semacam ini tidak terjadi lagi," ungkap Connie kepada media di Jakarta, Rabu, 14 September 2022.
Instruksi dari Dudung agar perwira TNI AD membuat video protes terhadap Effendi diduga bocor ke publik. Dalam video berdurasi 2 menit 55 detik itu, Dudung meminta agar perwira TNI AD jangan diam dan diminta ikut menunjukkan emosi atas pernyataan Effendi yang menyamakan TNI dengan gerombolan.
"Ini kan yang jadi kasihan adalah para perwira yang mengikuti instruksi dari KSAD untuk membuat serangan (ke Effendi). Padahal, DPR itu kan institusi yang juga harus dihormati," tutur dia.
Di sisi lain, Connie semakin kecewa karena TNI AD dinilai berbohong dengan membantah bahwa pernyataan protes tersebut disampaikan sejumlah perwira tanpa ada komando dari KSAD Dudung. Sementara, video rapat virtual yang dipimpin Dudung menunjukkan instruksi mantan Pangkostrad itu kepada perwira tinggi TNI AD agar memprotes Effendi.
"Ini kan berarti ada pembohongan publik dong. Aduh, please lah masak TNI jadi begini," ujarnya.
Lalu, apa usulan Connie agar perseteruan antara Dudung dengan Effendi bisa dijembatani?