(Dok. Biro Pers Kepresidenan)
Lebih lanjut, Retno mengatakan, Jokowi juga menyampaikan bahwa bersama negara ASEAN lain, Indonesia terus mendorong kemajuan demokrasi di Asia Tenggara. Indonesia juga memotori pembentukan ASEAN Inter-Governmental Commission on Human Right.
Selain itu, Indonesia juga menjadi inisiator pelaksanaan human right dialogue, sejenis universal periodic review (UPR) di ASEAN.
“Setelah sembilan tahun terhenti untuk tahun ini, dialogue dihidupkan kembali oleh Indonesia Dan, secara sukarela Indonesia memajukan diri sebagai negara pertama yang melakukan review. Indonesia juga terus mendorong pemajuan demokrasi dan HAM melalui forum OKI,” kata Retno.
Retno juga mengatakan Myanmar, di mana Indonesia berkomitmen untuk terus berkontribusi agar kesepakatan ASEAN 5PC dapat diimplementasikan. Ia menyebut demokrasi di Myanmar akan dapat dipulihkan melalui dialog inklusif.
Selain itu, juga dibahas soal Afghanistan. Dalam hal ini Retno mengatakan, Indonesia juga terus akan berkontribusi untuk pemberdayaan perempuan demi kemajuan dan kesejahteraan rakyat Afghanistan.
“Di bagian penutup, Presiden sampaikan bahwa Indonesia meyakini pemajuan demokrasi, HAM, dan good governance dapat tumbuh dan berkembang jika kerja sama dikedepankan. Oleh karena itu, dukungan semua pihak diperlukan. Aspirasi seluruh elemen perlu didengarkan dan tidak boleh ada yang tertinggal,” ujarnya.
Retno menambahkan, Jokowi juga akan berpartisipasi dalam penyampaian National Statement secara pre-recorded besok. Setidaknya lebih dari 100 negara diundang dari berbagai kawasan yang menyampaikan pandangannya melalui pre-recorded statement. Dari kawasan ASEAN, selain Indonesia, Malaysia dan Filipina juga diundang dalam KTT tersebut.
“Selain wakil pemerintah, SfD juga menghadirkan perwakilan civil society, media massa, sektor swasta dan pemangku kepentingan lainnya,” kata Retno.