Puluhan sopir yang beroperasi di Pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan itu mengeluhkan banyaknya praktik premanisme dengan modus pengecatan, di mana para sopir truk harus mengecat truk mereka dengan nama kelompok tertentu dan membayarkan sejumlah uang untuk mendapat "cap". Kalau tidak mau kaca truk dipecah, atau ban disobek, atau menghadapi todongan golok oleh para preman tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Jokowi tidak tinggal diam dan langsung memerintahkan Wakil Kepala Polri Komjen Pol Syafruddin, yang turut menemaninya dalam pertemuan oleh puluhan pengemudi truk, untuk segera menindaklanjutinya.
"Sudah saya perintahkan langsung ke Kapolri, Wakapolri segera ditindaklanjuti, tidak bisa seperti itu tuh," terang Jokowi.