Demo mahasiswa dan buruh Mataram pada aksi peringatan May Day 1 Mei 2024. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Sementara, ketika tengah melakukan kunker di Mataram, ratusan buruh dan mahasiswa menggelar aksi demonstrasi memperingati Hari Buruh Internasional di depan Kantor Gubernur NTB, pada Rabu siang.
Gabungan tiga elemen masyarakat menggelar aksi demonstrasi itu. Mereka adalah Aliansi Gerakan Reforma Agraria (Agra) NTB, Front Mahasiswa Nasional (FMN), dan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) NTB.
Koordinator Umum Aksi, I Made Sudiarsa menyoroti 10 tahun pemerintahan Jokowi. Mereka menyoroti tentang UU Cipta Kerja dan Permenaker Nomor 5 Tahun 2023 yang tidak berpihak kepada buruh dan petani.
Mereka menyampaikan 16 tuntutan kepada pemerintah. Ke-16 tuntutan itu antara lain, mencabut UU Cipta Kerja, mencabut Permenaker Nomor 5 Tahun 2023, hapus upah murah, menuntut lapangan pekerjaan yang layak bagi pemuda Indonesia.
Kemudian, penghapusan praktik eksploitasi pada pengemudi ojek daring, menghentikan perampasan dan monopoli tanah, menghentikan kekerasan dan penangkapan, serta intimidasi terhadap rakyat yang memperjuangkan haknya.
Mereka juga menuntut agar dihentikan liberalisasi, komersialisasi dan privatisasi pendidikan tinggi, gratiskan biaya pendidikan perguruan tinggi, menghentikan liberalisasi, privatisasi dan komersialisai pendidikan, hingga adanya transparansi anggaran pendidikan tinggi.
Termasuk menuntut agar melibatkan mahasiswa dalam setiap pengambilan keputusan di dalam perguruan tinggi. Mahasiswa juga menuntut agar diberikan kebebasan mimbar akademik untuk mengkritisi setiap kebijakan yang tidak pro terhadap rakyat.