Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pertemuan Ketua Partai Nasional Demokrat Surya Paloh dan Ketum Golkar, Airlangga Hartarto di kantor DPP Partai Golkar. (www.instagram.com/@golkar.indonesia)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo enggan menanggapi pertemuan antara Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem), Surya Paloh, dengan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, di kantor DPP Partai Golkar pada Rabu (1/2/2023). Menurut Jokowi, itu urusan politik yang tak ingin ia bahas. 

"Ah, itu urusan partai. Itu urusan partai, urusan politik," ungkap Jokowi di Bali, Kamis (2/2/2023). 

Pertemuan Airlangga-Paloh terjadi pada saat spekulasi kencang berembus bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta itu akan melakukan pergantian menteri di kabinet atau reshuffle pada Rabu Pon. Spekulasi lainnya menyebut, menteri-menteri yang hendak dicopot Jokowi berasal dari Partai NasDem.

Hal tersebut buntut dari sikap NasDem yang mendeklarasikan Anies Baswedan untuk capres pada Pemilu 2024. Apalagi, Anies selama ini dianggap sebagai antitesa dari sosok Jokowi. 

Spekulasi itu seolah terkonfirmasi lantaran dua menteri NasDem yakni Siti Nurbaya Bakar dan Syahrul Yasin Limpo absen dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan pada Selasa (31/1/2023). Lalu, apa yang dibahas Airlangga-Paloh dalam pertemuan tertutup Rabu kemarin?

1. NasDem dan Golkar sepakat tetap solid dukung pemerintahan Jokowi hingga 2024

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bertemu dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di DPP Golkar. (IDN Times/Melani Putri)

Sementara, ketika ditanya alasan Paloh mengunjungi Partai Golkar, ia melemparkan candaan dengan menyebut agak sedikit berkeringat. Bos Media Grup itu menjelaskan alasan dirinya sowan dengan Golkar memiliki sejarah panjang di dunia politik. Apalagi, dulu pria asal Aceh itu, memulai karier politik dengan partai beringin.

"Ada satu romantisme, satu sejarah perjalanan kehidupan saya pribadi dalam usia yang saya capai saat ini. Jenjang karier politik yang saya capai hari ini (dimulai dari Golkar)," ungkap Paloh, ketika memberikan keterangan pers di kantor DPP Golkar usai melakukan pertemuan tertutup sekitar tiga jam dengan Airlangga. 

Di sisi lain, Airlangga mengaku bersyukur sebab baik Golkar maupun NasDem memiliki komitmen untuk tetap solid mendukung pemerintahan Jokowi hingga 2024. 

"Alhamdulillah, dengan modal pokok stabilitas politik dari partai pendukung Bapak Presiden Joko Widodo, termasuk di sini Partai Golkar dan Partai NasDem, kita bisa melampaui badai,” kata Airlangga di lokasi yang sama.

"Kami bersepakat bahwa partai politik pendukung Bapak Presiden harus tetap solid. Karena ini adalah momentum yang gak boleh kita lepaskan," tutur dia, melanjutkan pernyataannya.

Hal lain yang disyukuri Airlangga yakni pihaknya bisa menghadapi ketidakpastian yang terjadi di dunia. "Jadi, tadi kesepakatannya kami bersyukur kepada Allah Subhanahu wa ta'ala sebagai dua partai politik bahwa kami bisa melalui dengan baik. Untuk itu komunikasi wajib hukumnya," kata dia. 

2. NasDem mengaku tak masalah bila menterinya kena reshuffle Jokowi

Editorial Team

Tonton lebih seru di