Jakarta, IDN Times - Pernyataan Presiden Joko “Jokowi” Widodo yang mengaku punya informasi soal kondisi dan situasi di dalam partai-partai politik Pemilu 2024 dinilai sebagai masalah serius dalam kehidupan demokrasi. Jokowi mengaku mendapatkan informasi dari intelijen di Indonesia seperti BIN, BAIS dan Intelijen Polri mengenai data, survei dan arah partai politik.
Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan mengungkap, tidak bisa seorang Presiden dan perangkat intelijen memantau partai politik.
“Kami menilai hal ini merupakan masalah serius dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. Tidak boleh dan tidak bisa dalam negara demokrasi, Presiden beserta perangkat intelijen menjadikan partai politik sebagai objek dan target pemantauan intelijen,” kata Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan dalam keterangannya, dilansir Kamis (21/9/2023).