Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Aboe Bakar Al Habsyi menilai tidak ada yang baru terkait pernyataan Presiden Joko "Jokowi" Widodo yang memegang beragam data intelijen, termasuk partai politik. Ia dan para politisi lain juga sudah tahu Jokowi mengantongi berbagai data intelijen. Apalagi selaku pemimpin tertinggi, maka mantan Gubernur DKI Jakarta itu berhak menerima laporan tiap saat dari berbagai lembaga intelijen seperti Badan Intelijen Negara (BIN), BAIS TNI hingga intel Polri.
"Sebenarnya presiden gak usah ngomong kayak gitu juga, kami sudah paham kok kalau dia tahu semua isi intel. Cuma presiden ini senang kalau menghibur kita. Menghibur kita supaya lebih berhati-hati. Seakan-akan ada apa di NasDem," ujar Aboe di NasDem Tower, Jakarta Pusat pada Senin (18/9/2023).
Padahal, menurutnya, tidak ada apa-apa di NasDem dan Koalisi Perubahan. Semua peserta pemilu, kata Aboe, pada dasarnya menginginkan satu hal yang sama yaitu menang pesta demokrasi lima tahunan itu.
"Intinya kan itu. Semua ingin menang di pemilu. Jadi, buat kami yang diungkapkan oleh presiden itu hal yang biasa-biasa saja. Itu kan emang pekerjaan Beliau, gak perlu diungkap," katanya lagi.