Heli Bell 412 EP milik Skuadron Udara 400 Wing Udara 1 Puspenerbal bermanuver di atas Kapal Selam KRI Nanggala-402, saat Latihan Kerjasama Taktis KRI dan Pesawat Udara 2014 di Laut Jawa 50 Mil Utara Tuban, Jatim, Selasa (6/5/2014). (ANTARA/Eric Ireng/rwa.)
KRI Nanggala-402 dinyatakan hilang kontak pada Rabu (21/4/2021) pukul 03.00 WITA di perairan utara Bali. Setelah beberapa hari pencarian, kapal tersebut dinyatakan sub-sunk atau tenggelam.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menunjukkan beberapa puing yang ditemukan. Di antaranya pelurus torpedo, pipa pendingin dengan tulisan Korea Selatan, alas yang dipakai oleh ABK untuk salat, tumpahan solar hingga pelumasan untuk naik turun periskop kapal selam.
Selain itu, ditemukan juga sponge untuk menahan panas di dalam lambung kapal, sehingga tidak terjadi kondensasi.
"Benda-benda ini diyakini oleh para mantan ABK kapal Nanggala, milik kapal selam Nanggala-402," ungkap Yudo ketika memberikan keterangan pers dari Lanud Ops Ngurah Rai, Bali, Sabtu (24/4/2021).
Dengan begitu, kata Yudo, maka fase peristiwa yang dialami oleh Kapal Nanggala 402 dari semula sub-missed menjadi sub-sunk. "Pada fase ini, maka kami akan menyiapkan pertolongan medis untuk melakukan evakuasi bila masih ditemukan ABK yang selamat," kata dia.