Jakarta, IDN Times - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengaku mendapat pesan khusus dari Presiden Joko "Jokowi" Widodo jelang perayaan Idul Adha pada 9 Juli 2022 mendatang. Ia diminta untuk memastikan stok pangan cukup dan tersedia. Selain itu, harganya harus terjangkau bagi masyarakat.
"Jadi, arahan Presiden ya itu, antisipasi (ketersediaan dan stok pangan cukup) dan harganya harus terjangkau," ungkap Zulkifli kepada media di Istana Kepresidenan, Senin (20/6/2022).
Kondisi itu menjadi perhatian Jokowi lantaran Indonesia juga terkena dampak dari kondisi global. Salah satunya perang Rusia dan Ukraina yang masih terus berlangsung hingga kini. Alhasil, harga-harga energi dan pangan melesat tajam.
Alih-alih memaparkan langkah untuk menurunkan harga-harga kebutuhan pokok, Zulkifli seolah bersyukur karena tingkat inflasi yang ada di Indonesia tidak separah di Amerika Serikat dan Benua Eropa.
"Indonesia itu tingkat inflasinya paling rendah, sekitar 3 persen hingga 4 persen. Bandingkan dengan Amerika dan Eropa, (tingkat inflasi) bisa mencapai hampir 10 persen. Memang, harga-harga kebutuhan pokok yang naik tidak bisa dihindari, tapi kenaikan harga-harga di kita jauh lebih rendah dibandingkan yang terjadi di negara lain," tutur pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu berdalih.
Ia memberikan contoh harga gas di global, kenaikannya mencapai 15 ribu. Sedangkan, di Indonesia komoditas gas dijual dengan harga lebih rendah.
"Bayangkan, pemerintah sampai harus mengeluarkan subsidi mencapai Rp400 triliun. Jadi, itu yang harus dimengerti," kata dia.
Lalu, bagaimana dengan pekerjaan rumah Zulhas terkait harga minyak goreng? Apakah sudah berhasil ditekan hingga kembali ke harga Rp14 ribu per liter?