Presiden Joko Widodo (IDN Times/Ilman Nafi'an)
Jokowi meminta tak ada pembuatan aplikasi baru. Sebab, kini sudah ada INA Digital sebagai layanan integrasi digital pemerintah.
"Mulai tahun ini berhenti membuat aplikasi baru, berhenti membikin platform-platform baru, setop. Karena tadi 27 ribu aplikasi yang ada. Kemarin kita cek waktu bikin anggaran ada Rp6,2 triliun yang akan dipakai untuk membikin aplikasi baru, di satu kementerian ada lebih dari 500 aplikasi, bayangkan," ucap dia.
"Karena setiap mungkin dulu setiap ganti menteri ganti aplikasi, sama di daerah, ganti gubernur ganti aplikasi, ganti kepala dinas ganti aplikasi. Orientasinya selalu proyek, itu yang kita hentikan dan tidak boleh diteruskan lagi," kata dia.
Jokowi kemudian meminta kementerian dan lembaga bersama kepala daerah saling terintegrasi dan interoperabilitas data.
"Tidak boleh ada lagi alasan ini itu, karena datanya milik saya, datanya milik pemda saya, tidak boleh lagi. Tidak akan maju kita kalau kita masih egosentris kita pelihara. Tinggalkan praktik-praktik lama, tinggalkan mindset lama," imbuhnya.