ANTARA FOTO/Setneg-Agus Suparto
Wakil Direktur SMI Syahganda Nainggolan menjelaskan, terlepas dari hasil survei itu, ia memiliki dua penafsiran utama yang mungkin berpotensi terjadi.
Jokowi dipilih lebih dari 50 persen, dimana mereka yang belum menentukan pilihan akhirnya memilih Jokowi. Namun, setelah hampir lima tahun Jokowi berkuasa, Jokowi harus mampu menunjukkan sesuatu yang spektakuler dalam kebijakannya dan pemenuhan janji-janji politiknya di masa lalu.
“Mungkinkah sementara waktu tinggal 10 hari?” kata Syahganda di Cikini, Jakarta, Sabtu (6/4).
Prabowo akan unggul 51 persen di Pulau Jawa. Dengan asumsi yang terjadi di berbagai pertarungan antara petahana dan oposisi, mereka yang belum memilih adalah penolak Jokowi yang belum menjawab dengan dua alasan.
Pertama, malu memilih atau mendukung seseorang yang populis. Kedua, ketakutan diidentifikasi anti-pemerintah.
“Keyakinan atas dua pilihan di atas bagi orang politik, harus dilihat dari antusiasme rakyat dalam kampanye yang berlangsung. Di lapangan dari rangkaian kampanye yang sedang berlangsung, ternyata kampanye Jokowi sepi sedangkan kampanye Prabowo dihadiri lautan manusia. Artinya, kecenderungan Prabowo unggul 51 persen di Jawa lebih masuk akal,” jelas Syahganda.