Jakarta, IDN Times - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menjelaskan soal pertemuan Presiden Joko "Jokowi" Widodo dengan bos PT Freeport McMoran, James R. Moffett yang terjadi 2015 lalu.
Jonan mengakui memang ada pertemuan antara Jokowi dan Moffett empat tahun lalu. Namun, hasil pertemuan itu, kata Jonan, tidak lagi berlaku karena ketika ia masuk ke Kementerian ESDM, semua kesepakatan dinegosiasikan ulang.
"Ada sih surat (dari pertemuan itu). Tapi misalnya pertemuan itu ada dan surat itu ada kan gak relevan," kata Jonan saat memberikan keterangan pers terbatas di Kementerian ESDM, Rabu (20/2) malam.
Jonan mengaku tidak pernah berurusan dengan PT Freeport ketika dipimpin oleh Moffett. Ia menjelaskan, memulai proses negosiasi ketika bos Freeport sudah beralih ke Richard Adkerson.
Ia mengatakan, Adkerson memang pernah meminta waktu untuk bertemu Jokowi sebanyak dua kali. Namun, permintaan itu selalu ditolak oleh mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
"Kan arahannya udah jelas, ada empat (yang diminta oleh Jokowi). Pertama, divestasi 51 persen, membangun smelter, menjadi IUPK, dan penerimaan negara lebih besar, itu saja," tutur dia.
Pernyataan itu disampaikan oleh Jonan untuk membantah pengakuan mantan Menteri ESDM, Sudirman Said, bahwa ada pertemuan rahasia antara Jokowi dan James R. Moffett 2015 lalu, terkait rencana perpanjangan kontrak karya PT Freeport di Papua. Pada kesempatan ini, Jonan juga menitipkan pesan bagi Sudirman Said. Apa itu?