Jakarta, IDN Times - Presiden Joko “Jokowi” Widodo telah menunjuk juru bicaranya, Fadjroel Rachman, untuk menjadi duta besar di Kazakhstan dan Tajikistan. Lantas, siapa yang akan menggantikan posisi Fadjroel menjadi jubir presiden yang baru?
Terkait hal ini, Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, kebutuhan jubir presiden selanjutnya tergantung tingkat urgensinya. Sebab, kata Ngabalin, masalah komunikasi publik Istana bisa melalui siapa saja, misalnya dari KSP, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), atau Sekretaris Kabinet (Seskab). Bahkan, Presiden Jokowi juga sering menyampaikan keterangan pers sendiri tanpa melalui jubir.
“Selama ini kan Bapak Presiden untuk bisa memberikan kepastian kepada publik dan masyarakat, beliau secara langsung menyampaikan kepada masyarakat, kepada publik,” kata Ngabalin saat dihubungi IDN Times, Senin (28/6/2021).