Jakarta, IDN Times - Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono menyebutkan harus ada antisipasi yang dilakukan ketika melakukan pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan mengadopsi kebiasaan normal baru. Ia menyarankan setidaknya pemerintah dan warga bisa melakukan dua cara.
Pertama, warga harus bisa mematuhi protokol kesehatan dan kedua, contact tracing serta testing yang masif. Pandu mengatakan kenaikan kasus positif COVID-19 paska Lebaran merupakan dampak dari warga yang tetap pulang kampung saat Idulfitri kemarin.
Ia menilai dampak pelonggaran PSBB belum terlihat. Sebab, virus Sars-CoV-2 tetap membutuhkan waktu untuk menginfeksi manusia.
"Tapi kita tanyakan, itu (peningkatan kasus) hasil aktif atau pasif?" tanya Pandu dalam Ngobrol Seru 100 Hari Pandemik Global yang ditayangkan secara daring di akun YouTube IDN Times pada Sabtu (20/6).
"Kalau aktif (karena dilakukan tes) itu bagus, bukan buruk," katanya lagi.
Lalu, apakah kenaikan drastis kasus positif COVID-19 menandakan Indonesia akan memasuki gelombang kedua?