Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
HM Jusuf Kalla (IDN Times/Irfan)
HM Jusuf Kalla (IDN Times/Irfan)

Jakarta, IDN Times - Mantan Wakil Presiden (Wapres) RI Jusuf Kalla mengaku sempat memperingati Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani terkait ancaman krisis ekonomi. Menurut dia, krisis yang melanda sebuah negara tidak hanya membawa masalah belaka, namun di sisi lain ada pula yang membawa manfaat.

"Krisis itu ada yang (membawa) masalah, ada yang bermanfaat," kata Jusuf Kalla dalam acara HUT ke-70 Kalla Group di Jakarta Pusat, Jumat (28/10/2022).

Menurut JK, Indonesia belum tentu mengalami krisis energi dan pangan sebagaimana yang dialami negara lain. Mengingat Indonesia merupakan negara kaya yang memiliki banyak komoditas.

"Beda kita dengan negara lain yang enggak punya energi. Jadi kita harus optimis, ada masalah hadapi," ujar dia.

1. Jusuf Kalla telepon Sri Mulyani

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. ANTARA/HO-Humas Kemenkeu.

Jusuf Kalla mengatakan, dia sampai menelpon Sri Mulyani untuk tidak menakuti masyarakat. Bahkan dia mengatakan, seakan seperti akan kiamat.

"Karena itu saya bilang pada Sri Mulyani jangan takut-takut orang tahun depan akan kiamat. Saya telepon jangan begitu, jangan kasih takut semua orang," ujar dia.

2. Pemerintah diimbau optimistis hadapi ancaman krisis

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Dia menegaskan, Indonesia merupakan negara yang luas, sehingga belum tentu semua wilayah bakal diterpa krisis yang sama.

Jusuf Kalla juga mengimbau supaya pemerintah optimis menghadapi ancaman krisis yang terjadi, bukan justru menakuti rakyat.

"Ini negeri luas tidak semuanya (krisis), kalau ada masalah, hadapi, kita jangan takut," ucap dia.

3. Sri Mulyani ungkap situasi global 2023 akan gelap

Menkeu Sri Mulyani. ANTARA/Dokumentasi Humas Setkab.

Diketahui, Sri Mulyani sering kali mengungkapkan situasi global yang menyeramkan pada 2023 mendatang. Kendati demikian dia menilai hal tersebut dilakukan bukan untuk menakut-nakuti, akan tetapi waspada.

"IMF bilang pada 2023 is gonna be dark, itu yang disebut gelap. Kalau saya bicara begitu dianggap menakuti-nakuti padahal sebetulnya tidak. Saya hanya menyampaikan risiko itu ada dan kita harus waspada," ujarnya dalam acara Webinar yang diselenggarakan PT PLN Persero, Rabu (26/10/2022)

Editorial Team