Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Jakarta, IDN Times - Pengamat Politik dari Citra Insitute, Efriza, menyebut mundurnya beberapa kader Partai NasDem usai Surya Paloh mengumumkan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024, karena Anies dianggap sebagai tokoh yang memanfaatkan politik identitas sebagaimana yang dilakukan pada Pilkada DKI Jakarta 2017 silam.

"Beberapa politisi NasDem mundur disinyalir bukan karena NasDem mencapreskan Anies Baswedan. Tetapi karena Anies Baswedan saat Pilkada DKI Jakarta lalu, disinyalir menggunakan politik identitas, sebab saat itu ada pula momentum yang menyeret Ahok terkait pernyataan berunsur SARA. Situasi sebab dan akibat membaur," ujar dia kepada IDN Times, Jumat (7/10/2022).

1. Anies saat ini ingin memulihkan citranya

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Menurut Efriza, Anies saat ini ingin memulihkan citranya sebagai tokoh capres nasionalis yang mampu merangkul semua golongan suku maupun agama.

"Saat ini, Anies Baswedan akan berupaya merangkul semua unsur pemilih. Sebab, ia akan memimpin Republik Indonesia. Artinya, ia harus merangkul semua golongan dan identitas di negeri ini yang beragam," kata dia.

2. NasDem dan Anies belajar dari kasus mundurnya sejumlah kader

Editorial Team

Tonton lebih seru di