Sebanyak 7.970 jemaah calon haji asal Indonesia yang terdiri dari 27 kelompok terbang (kloter) mulai bergeser ke Kota Makkah, Sabtu(17/5/2025). (IDNTimes/Yogie Pasha)
Proses penyusunan buku ‘Haji Indonesia Era Kementerian Agama’ dikoordinasi oleh Sesditjen PHU, M Arfi Hatim bersama tim Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin, Banten. Menurut Arfi, buku setebal 2.300 halaman ini ditulis oleh Hilman Latief dkk dalam waktu singkat selepas tugas musim haji. Penyuntingan dan pengemasan dipercayakan kepada Hadi Rahman dan Oman Fathurahman. Oman adalah filolog terkemuka yang juga editor buku 'Naik Haji di Masa Silam.'
“Ini boleh jadi merupakan buku paling tebal tentang haji Indonesia yang isinya komprehensif,” ujar Arfi.
Dia mengatakan, buku ini ditulis berdasarkan sumber primer yang dimiliki Kementerian Agama dan referensi yang kredibel. Singkatnya, kata dia, buku ini disusun dengan memenuhi standar akademik.
Buku ‘Haji Indonesia Era Kementerian Agama’ ditulis dalam tiga jilid. Jilid satu bertajuk 'Dari Masa ke Masa,' berisi narasi kronologis tentang penyelenggaraan haji dari 1950-2025. Tema jilid dua adalah 'Ekosistem dan Kebijakan' berisi narasi tematik argumentatif terkait sejumlah kebijakan yang terbit sepanjang 75 tahun Kemenag menyelenggarakan haji. Sementara jilid tiga, judulnya adalah 'Adaptasi dan Inovasi.' Bagian ini menjelaskan perjalanan inovasi dalam penyelenggaraan ibadah haji.
"Tiga jilid buku itu masing-masing punya sudut pandang, tapi merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan," kata Arfi.