Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250823-WA0005.jpg
Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming kunjungan kerja ke Pontianak, Kalimantan Barat, pada Jumat (22/8/2025) (dok. Setwapres)

Jakarta, IDN Times - Usai meninjau kondisi pascagempa di Poso, Sulawesi Tengah, Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming melanjutkan kunjungan kerjanya ke Pontianak, Kalimantan Barat, pada Jumat (22/8/2025).

Di kota ini, Gibran mengajak Anak Yatim dan Siswa Sekolah Rakyat berbelanja perlengkapan sekolah di Toko Buku Gramedia. Kegiatan ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto agar pemerintah terus memperluas akses pendidikan dan memastikan setiap anak Indonesia, tanpa terkecuali, memiliki kesempatan yang adil untuk belajar dan berkembang.

Sekitar 100 siswa dari berbagai latar belakang hadir pada kesempatan ini. Sebanyak 64 anak berasal dari sejumlah Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) di Pontianak, antara lain LKSA Al-Hidayah, Nur Fauzi, Al Amien, Teresa Bakti, Tunas Harapan, Ahmad Yani, Al-Adaby, Munzalan, dan Tunas Melati, serta LKSA Kasih Bapak di Kubu Raya.

Sementara itu, 36 siswa lainnya merupakan peserta didik dari Sekolah Rakyat di tiga wilayah terdekat, yaitu Kota Pontianak, Mempawah, dan Kubu Raya. Mereka merupakan anak-anak dari keluarga yang tergolong dalam desil 1 dan 2 kesejahteraan sosial, dan telah lolos seleksi bantuan.

Suasana belanja terasa hangat dan penuh keceriaan. Anak-anak tampak antusias saat memilih langsung perlengkapan yang mereka butuhkan untuk kebutuhan sekolah.

1. Gibran minta barang yang dibeli capai Rp500 ribu

Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming kunjungan kerja ke Pontianak, Kalimantan Barat, pada Jumat (22/8/2025) (dok. Setwapres)

Gibran turut mendampingi mereka dan beberapa kali menyapa, bahkan memeriksa barang belanjaan mereka satu per satu.

"Kak, ini benar semua barangnya harganya sudah mencapai Rp500 ribu? Kalau belum, minta mereka ambil barang lagi ya, sampai cukup," ujar Gibran kepada salah satu kasir dengan senyum hangat.

2. Anak-anak mengaku senang

Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming kunjungan kerja ke Pontianak, Kalimantan Barat, pada Jumat (22/8/2025) (dok. Setwapres)

Kebahagiaan terpancar dari wajah para siswa. Salah satunya Dani (16 tahun), siswa SMK Kristen Imanuel, yang tinggal di Panti Asuhan Kasih Bapak sejak usia 11 tahun. Dia gembira mendapatkan bantuan dan tak ragu memilih perlengkapan olahraga demi bisa menjalankan aktivitasnya di panti asuhan.

"Kemarin, kami dikasih tahu dari panti, anak-anak yatim piatu diajak ikut kegiatan ini. Senang banget bisa ketemu Pak Gibran dan dapat bantuan. Saya pilih gantungan kunci, bola voli buat olahraga di panti, sama buku rohani. Ini benar-benar bermanfaat," ujarnya.

Sementara itu, Intan Yani, siswi kelas 7 MTs dari Panti Nur Fauzi, juga mengungkapkan rasa syukurnya. Dia memilih tas dan buku untuk keperluan sekolah.

"Senang, bisa dapat tas dan buku. Tasnya buat ke sekolah, bukunya buat belajar di rumah," katanya.

Senada dengan Intan, Zulfiqar Arzaq, siswa kelas 1 MTs dari Sekolah Rakyat Pontianak, juga memilih sandal, sepatu, buku, dan tas untuk keperluan sekolah.

"Saya pilih sandal karena memang belum punya. Senang sekali, terima kasih Mas Wapres. Ini bikin semangat belajar saya tambah besar," ujar Zulfiqar.

3. Dinas Sosial pastikan bantuan tepat sasaran

Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming kunjungan kerja ke Pontianak, Kalimantan Barat, pada Jumat (22/8/2025) (dok. Setwapres)

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Sosial Provinsi Kalimantan Barat, Syarif Mussadiq, menyampaikan rasa haru dan makna mendalam dari kegiatan ini.

"Lewat bantuan perlengkapan sekolah ini, kami ingin menumbuhkan semangat belajar anak-anak. Banyak dari mereka mengidamkan buku atau alat tulis yang selama ini belum bisa terbeli," paparnya.

Syarif menjelaskan, Dinas Sosial memastikan bantuan benar-benar tepat sasaran melalui pemantauan langsung di lokasi. Pendamping sosial dari Program Keluarga Harapan (PKH) menjemput anak-anak satu per satu, mendampingi saat berbelanja, dan memastikan barang diterima langsung oleh anak yang berhak.

"Ini upaya kolaboratif antara Dinas Sosial, pengelola panti, dan berbagai pihak terkait, agar bantuan betul-betul menyentuh anak-anak yang paling membutuhkan," kata Syarif.

Dia berharap, bantuan ini tak hanya menjadi momen menyenangkan, tetapi juga membawa dampak jangka panjang.

"Harapannya, semangat belajar mereka tumbuh, dan semakin yakin masa depan bisa diraih, apa pun latar belakangnya," kata Syarif.

Editorial Team