Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Screenshot_20250718_235229_Instagram.jpg
Kontingen Satgas II Patriot ketika melakukan latihan untuk parade Bastille Day di pangkalan militer Satory, Prancis. (www.instagram.com/@eka_wira_king_of_sparko)

Intinya sih...

  • Anggota kontingen diseleksi di masing-masing matra dan akademi, termasuk syarat tinggi badan minimum 177,5 cm. Pasukan defile terdiri dari 262 orang dari TNI AD, AU, dan AL.

  • Latihan berat dilalui dengan pemberat kaki dan jalan 5 km setiap hari. Latihan dasar baris-berbaris hingga menjaga jarak secara presisi dengan personel drum band.

  • Personel TNI memamerkan senjata buatan PT Pindad di parade Bastille Day 2025 di Paris. Setelah berhasil melewati parade, kontingen TNI sukses mengharumkan nama Indonesia di depan publik Prancis.

Jakarta, IDN Times - Cuaca Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta Timur pada 2 Juli 2025 lalu terlihat terik. Namun, aktivitas ratusan personel kontingen TNI yang akan dikirim ke Prancis tetap tidak surut.

Mereka merupakan bagian dari Kontingen Satgas Patriot II yang akan tampil di parade Bastille Day 2025 di Paris. Momen parade ini spesial lantaran kali pertama TNI diundang untuk menjadi pasukan pembuka dari defile yang berjalan kaki dari Arc de Triomphe, menelusuri Champs-Élysées dan menuju Place de La Concorde.

Seorang prajurit TNI terlihat lalu lalang memegang handy talkie di tangan kiri, sedangkan tangan kanannya membawa mikrofon. Ia adalah Letnan Kolonel Eka Wira Dharmawan yang sedang melatih ratusan anggota kontingen TNI agar tampil memukau di hadapan publik Prancis, termasuk Presiden Emmanuel Macron.

"Oke, persiapan," demikian ucap Letkol Eka ketika memberi aba-aba kepada kontingen TNI untuk bersiap mulai penampilan.

Kontingen TNI tampil baris berbaris dan memamerkan aksi drum band. Terlihat sederhana tetapi proses berlatihnya memakan waktu satu bulan.

"Kurang lebih satu bulan kami berlatih sejak di Indonesia dan Paris karena di sela-sela itu juga ada pengecekan perlengkapan," ujar Eka ketika berbincang khusus di program Ngobrol Seru by IDN Times pada Jumat (18/7/2025).

1. Anggota kontingen diseleksi lebih dulu di masing-masing matra dan akademi

Wakil Ketua Komandan Satgas II Patriot, Letnan Kolonel Eka Wira Dharmawan ketika memberikan latihan akhir di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur sebelum berangkat ke Paris. (www.instagram.com/@eka_wira_king_of_sparko)

Eka pun tak menampik untuk bisa menjadi bagian dari anggota kontingen Satgas Patriot II harus melewati sejumlah seleksi. Ada dua komposisi pasukan di dalam kontingen tersebut. Pertama, pasukan defile yang terdiri dari 262 orang dan kedua, drum band taruna 189 orang.

"Untuk pasukan defile itu berasal dari TNI AD, AU dan AL. Jadi, mereka diseleksi di masing-masing matra. Komposisinya 87-87, khusus untuk matra darat ditambah ada satu komandan batalyon. Sisanya sama semua, sehingga berjumlah 262," kata pria yang kerap dijuluki 'King Sparko' itu.

Salah satu syarat yang harus dipenuhi yakni tinggi badan minimum 177,5 centimeter. Maka, personel TNI yang memiliki tinggi badan di bawah itu akan tereliminasi.

"Kedua, masing-masing personel dinilai oleh satuannya punya attitude yang bagus, bisa kooperatif dengan temannya, team work yang bagus, memiliki catatan positif di masing-masing matra. Karena yang menunjuk bukan kami. Tetapi, masing-masing matra yang mengirimkan sehingga sudah tersaring," katanya.

Sedangkan, 189 taruna yang menampilkan aksi drum band berasal dari tiga akademi dan kesatuan kepolisian. Mereka pun tak luput dari proses seleksi.

"Karena mereka baru saja serah terima alat dari seniornya. Baru magang langsung tampil ke luar negeri itu kan butuh yang benar-benar bisa memainkan alat (drum band)," imbuhnya.

2. Latihan menggunakan pemberat kaki dan jalan 5 kilometer

Momen Presiden Prabowo dan Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam parade militer Bastille Day di Paris, Prancis (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Porsi latihan yang dilalui oleh anggota kontingen TNI Satgas Patriot II tidak mudah. Sebab, mereka berlatih setiap hari. Eka mengisahkan ada latihan di tahap persiapan berisi latihan dasar baris-berbaris.

Bahkan, ketika latihan bergeser ke Lanud Halim Perdanakusuma, anggota mengenakan pemberat di bagian kaki, masing-masing berbobot satu kilogram.

"Jadi, di bagian kaki diberi beban masing-masing satu kilogram lalu berjalan dengan beban tersebut sejauh dua kilometer. Kami ingin melihat bagaimana reaksi postur badannya. Apakah postur badan masih tegak, tangannya masih lurus," kata perwira menengah di TNI AD itu.

Namun, pelan-pelan anggota kontingen defile bisa menjaga jarak secara presisi dengan personel drum band. Selain itu, panjang rute yang ditempuh dengan berjalan kaki ditambah dari semula dua kilometer menjadi lima kilometer.

"Harapannya dengan cara seperti itu, para anggota kontingen memiliki daya tahan yang luar biasa," tutur dia.

3. Personel TNI pamerkan senjata buatan PT Pindad di Bastille Day 2025

Personel TNI yang berada di barisan defile parade Bastille Day 2025. (www.instagram.com/@prabowo)

Lebih lanjut, Eka membenarkan di dalam parade Bastille Day, 262 prajurit TNI turut membawa senjata laras panjang. Ia mengatakan senjata itu jenis SS2-V5 buatan PT Pindad.

"Senjata itu sudah dipilih yang seragam seluruhnya untuk prajurit," ujar Eka.

Setelah berhasil melewati parade Bastille Day, Eka pun mengaku bahagia dan bangga karena kontingen TNI sukses mengharumkan nama Indonesia di depan publik Prancis. "Semuanya merasa bangga, senang, gak bisa diucapkan dengan kata-kata, karena mereka melewati latihan yang cukup berat. Kemudian mendapat apresiasi yang positif. Banyak juga dari Tanah Air yang menghubungi kami untuk menyampaikan penampilan kontingen itu ketika berbaris benar-benar lurus, dari drone juga (terlihat) rapih, dan performanya baik. Tidak ada alat perlengkapan yang jatuh," tuturnya.

Editorial Team