Jakarta, IDN Times - Tri Rismaharini atau lebih dikenal dengan sapaan Risma kini tengah menjadi sorotan. Lebih-lebih setelah ia dipercaya Presiden Joko "Jokowi" Widodo sebagai menteri sosial di kabinet Indonesia Maju.
Resmi masuk kabinet Jokowi, awal Januari 2021, Risma bergegas boyongan ke Jakarta, meninggalkan jabatan lama sebagai wali kota Surabaya. Sembari boyongan di perjalanan ke Ibu Kota, dia mulai blusukan ke desa-desa untuk mengamati permasalahan sosial di beberapa daerah.
Tiba di Jakarta, Risma juga tak sabaran langsung blusukan ke sudut-sudut Ibu Kota. Tetapi, tak semua warga menyambut baik aksi blusukan ini. Banyak yang memuji aksi blusukan Risma, banyak juga yang menganggap blusukan Risma sebagai pencitraan.
Sebagian masyarakat ada yang optimis, kehadiran Risma sebagai mensos sejati, sebagian lainnya ada yang masih trauma kasus korupsi yang melibatkan mensos sebelumnya, Juliari P Batubara, yang berasal dari PDI Perjuangan. Partai yang juga menaungi Risma sekarang ini.
Lebih jauh lagi, kehadiran Risma disebut-sebut sebagai strategi PDIP untuk mempersiapkan bursa calon gubernur DKI Jakarta. Seperti jejak Jokowi sebelumnya, Risma digadang-gadang bakal merapat ke Istana usai memimpin Ibu Kota, lewat Pilpres 2024.
Benarkah spekulasi Risma disiapkan untuk maju di Pilkada DKI Jakarta dan Pilpres 2024?