Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo rupanya masih merasa geram betul lantaran Indonesia gagal memanfaatkan peluang yang tercipta dari perang dagang antara Tiongkok-Amerika Serikat. Buktinya, sebanyak 23 perusahaan asal Tiongkok lebih memilih untuk menanamkan duitnya di Vietnam. Sisa 10 perusahaan lainnya memilih berinvestasi di Kamboja, Malaysia, India, Meksiko dan Thailand.
Jokowi mengaku tak percaya mengapa negara tetangga Indonesia dengan luas wilayah yang lebih kecil justru lebih dilirik oleh perusahaan dari Tiongkok.
"Coba, padahal kita punya sumber daya alam dan sumber daya manusia. Tapi, perusahaan besar itu malah memilih negara lain. Ini ada apa? Ini harus jadi tanda tanya dan introspeksi," ujar Jokowi ketika berbicara di forum koordinasi antara pemerintah daerah dengan pusat di Sentul International Convention Centre (SICC), Bogor, Jawa Barat pada Rabu (13/11).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menggaris bawahi permasalahan mendasar ada di ruwetnya mengurus perizinan baik di daerah hingga di tingkat pusat. Oleh sebab itu tak mengherankan apabila Jokowi memberi instruksi agar segera mengesahkan 'omnibus law' yang dapat membatalkan puluhan undang-undang lain yang dinilai dapat mengganggu investasi asing masuk ke Indonesia.
Jokowi terlihat begitu buru-buru menyederhanakan peraturan itu karena neraca perdagangan Indonesia selama ini kerap defisit. Bahkan, Jokowi turut memberi instruksi yang tak masuk akal. Apa itu?