Nama Gus Ipul muncul dalam tiga besar kandidat terkuat dalam Pilgub Jatim versi survei Pusat Studi Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (Pusdeham) Surabaya. Selain dirinya, muncul juga nama Risma dan Khofifah.
Gus Ipul sendiri mengaku bersyukur dan berterima kasih atas dukungan masyarakat kepadanya. Meski begitu, wakil gubernur Jatim itu menyebut semua keputusan harus bergantung kepada partai politiknya terlebih dahulu.
Sedangkan Risma berkata bahwa dirinya tak berniat maju menjadi calon gubernur Jatim sebab ia memiliki tanggungjawab di Surabaya. "Tidak ada tanggapan, saya tidak kepingin kok (maju Pilgub). Ngurus Surabaya saja,"ujarnya.
Jika Risma sudah terang-terangan menolak, lain dengan Khofifah. Meski ia mengaku masih ingin fokus sebagai Menteri Sosial, tapi ia menyatakan ingin mendapat hasil survei yang meyakinkan terlebih dulu. Dalam pernyataannya, Khofifah saat ini memilih "survei yang harus dilakukan secara detail".
Sementara itu, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) satu-satunya partai di Jatim yang bisa mengusung calonnya sendiri. Menurut Ketua DPRD Jatim Halim Iskandar, partainya itu ingin agar dia yang maju menjadi calon gubernur. Halim sendiri mengaku siap untuk memenuhi keinginan partainya itu.
Nama terakhir yang disebut adalah Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Meski ia berterima kasih atas dukungan tersebut, tapi Abdullah mengaku ia tak berpikir soal Pilgub Jatim karena ingin fokus di Banyuwangi.