Suasana vaksinasi COVID-19 massal di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (22/6/2021). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya.
Pada 2020 lalu, selama dua pekan Luhut memimpin penanganan COVID-19 di 9 provinsi, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito bahwa kasus aktif COVID-19 memang cenderung menurun. Namun, angka kematian semakin naik.
"Pada 13 September, persentase kasus aktif di 10 provinsi ini menyumbang 71,8 persen dari kasus aktif nasional. Kemudian pada tanggal 20 September, persentase menurun menjadi 70,4 persen dan kemudian pada tanggal 27 September mencapai 67,6 persen," jelas Wiku dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Kamis 1 September 2020.
"Ini adalah kabar baik dan perlu untuk terus ditekan sehingga kasus aktif di 10 provinsi prioritas ini dapat semakin menurun," katanya lagi.
Untuk kasus kematian di 10 provinsi ini, pada pekan 13 September 2020 hingga 20 September 2020 sempat mengalami peningkatan. Namun, pada pekan 20 September 2020 hingga 27 September 2020 mengalami penurunan.
"Persentase kontribusi kematian pada 10 provinsi prioritas ini cenderung meningkat pada tanggal 13 September 77,6 persen dari kasus kematian nasional itu berasal dari 10 provinsi prioritas ini," tutur Wiku.
Kemudian pada 20 September 2020, angka kematian meningkat menjadi 80,47 persen. Sedangkan, pada 27 September 2020, angka kematian sedikit menurun menjadi 80,18 persen.
"Angka kematian ini harus selalu ditekan baik di 10 provinsi prioritas ini, maupun daerah-daerah lainnya," ujar Wiku.
Jika dilihat dari kasus kesembuhan, lanjut Wiku, terjadi peningkatan di tingkat nasional maupun di 10 provinsi tersebut. Namun, persentase kontribusi kesembuhan di 10 provinsi prioritas terhadap kesembuhan nasional mengalami penurunan pada tanggal 13 September sebesar 80,15 persen.
"Dari kasus kesembuhan nasional itu berasal dari 10 provinsi prioritas ini, kemudian menurun pada tanggal 20 September menjadi 79,65 persen, dan terakhir pada 27 September menjadi 79,35 persen," ucap Wiku.
Wiku menuturkan, angka kesembuhan tersebut harus selalu ditingkatkan, baik di tingkat nasional maupun 10 provinsi. Sebab, jika angka kesembuhan di 10 provinsi tersebut meningkat, maka angka nasional juga akan meningkat.