Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Terdakwa Putri Candrawathi tiba untuk menjalani sidang dakwaan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Senin (17/10/2022). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Terdakwa Putri Candrawathi tiba untuk menjalani sidang dakwaan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Senin (17/10/2022). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Jakarta, IDN Times - Pengacara Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, menjelaskan keterangannya soal tiga pelaku yang menembak Brigadir J. Mereka adalah Bharada E, Ferdy Sambo, dan Putri Candrawathi.

Kamaruddin menyebut, informasi itu ia peroleh berdasarkan barang bukti di lokasi. Di mana terdapat tiga selongsong peluru dari tiga senjata yang berbeda.

“Di sana ada tiga tembakan, ada 3 selongsong peluru, ada yang buatan Jerman, Austria, dan buatan negara tetangga Ukraina itu loh,” kata Kamaruddin setelah menjalani pemeriksaan saksi di PN Jaksel, Selasa (25/10/2022).

Keterangan Kamaruddin di persidangan ini juga tidak dibantah oleh pihak Bharada E. Mereka justru menerima seluruhnya kesaksian Kamaruddin Simanjuntak.

“Nah jadi berdasarkan selongsong peluru dan jenis-jenis senjata inilah kita mendapatkan informasi pelakunya tiga. Tetapi benar atau tidak itu nanti hakim yang menilai, yang jelas semua kesaksian yang saya jelaskan dibenarkan Bharada E,” kata Kamaruddin.

Sebelumnya, Kamaruddin mengatakan, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi ikut menembak Brigadir J.

"Kami temukan fakta baru bahwa yang menembak adalah Ferdy Sambo dan Richard Eliezer atau Bharada Richard Eliezer bersama dengan Putri Candrawathi," jelas Kamaruddin di ruang sidang utama PN Jaksel.

Majelis Hakim kemudian kembali menegaskan soal Putri yang disebut ikut menembak. Lalu, Kamaruddin menjawab bahwa Putri Candrawathi juga ikut menembak Brigadir J dengan senjata yang diduga buatan Jerman.

"PC terlibat menembak?" tanya Hakim.

"Ya, karena ada menggunakan senjata yang diduga buatan Jerman," jawab Kamaruddin.

Editorial Team