Jakarta, IDN Times - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Idham Holik menyebut, masih mahalnya kampanye politik di Indonesia dikarenakan budaya pragmatisme politik yang mendarah daging.
Hal itu disampaikan Idham dalam Rapat Koordinasi Tahunan 2023 PPATK yang bertajuk 'Wujudkan Ekonomi Hijau dan Mendukung Pemilu sebagai Sarana Integrasi Bangsa' di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Kamis (19/1/2023).
"Kenapa kampanye politik masih mahal? Kenapa dalam pemilu selalu dibayar-bayari itu? Itu kan uang yang sangat besar. Karena memang ada budaya yang harus kita pangkas, yakni budaya pragmatisme politik pada saat kampanye," kata Idham.