Jakarta, IDN Times - Ramai-ramai kepala desa di Indonesia menyuarakan Presiden Joko “Jokowi” Widodo tiga periode di Istora Senayan, Jakarta, Selasa, 29 Maret 2022. Gerakan masyarakat di grassroot itu langsung dilakukan di depan Presiden Jokowi dan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Para kepala desa yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) ini meminta kepemimpinan Jokowi selama tiga periode, usai pemerintah menggelontorkan dana pembangunan desa dengan total Rp400 triliun sejak 2014-sekarang.
Munculnya gerakan ini dinilai menunjukkan wacana penundaan Pemilu kini telah bergeser menjadi perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode.
“Bahwa sebenarnya skenario akhirnya atau ujungnya yaitu Jokowi tiga periode, dari sana akan dimulai mobilisasi dukungan dari grassroot, salah satunya kepala desa yang berkumpul di Senayan kemarin,” kata pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komaruddin, Rabu (30/3/2022).
Ujang juga menilai wacana ini menguatkan bahwa sejatinya kubu yang mengklaim penundaan Pemilu 2024, seperti Luhut, sebenarnya menginginkan perpanjangan masa jabatan presiden dengan metode apa pun.
Gerilya Luhut itu dinilai tak terhenti di tataran elite, namun kini mulai merangsek ke masyarakat untuk menguatkan perpanjangan kursi pemerintahan saat ini.
“Semuanya akan dikondisikan, baik elite maupun grassroot untuk mendukung Jokowi tiga periode,” tuturnya.