Jakarta, IDN Times - Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengatakan Divisi Propam dan Irwasum Polri sudah melakukan penelusuran terhadap 9 perwira tinggi yang hendak mendaftar sebagai calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hasilnya, tidak ditemukan masalah terhadap rekam jejak 9 PATI tersebut, termasuk Wakil Kabareskrim, Irjen (Pol) Antam Novambar. Padahal, kini nama Antam tengah disorot lantaran ia diduga pernah mengancam mantan Direktur Penyidikan KPK, Endang Tarsa agar bersedia menjadi saksi yang meringankan bagi Budi Gunawan yang pada 2015 masih duduk sebagai Wakapolri.
Menurut pemberitaan Majalah Tempo pada 2015 lalu, lembaga antirasuah di tahun tersebut menetapkan Budi sebagai tersangka kasus dugaan kepemilikan rekening gendut. Gara-gara status tersangka itu, peluang Budi untuk menjadi Kapolri melayang. Padahal, dia sudah lolos proses uji kepatutan dan kelayakan di komisi 3 DPR.
Namun, rupanya sorotan itu tak terlalu berpengaruh bagi Tito.
"Sembilan yang sudah mendaftar (sebagai capim KPK) untuk ikut seleksi tidak ada masalah (dari rekam jejak)," ujar Tito di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Selasa (25/6).
Tetapi, ia juga tidak menutup kemungkinan apabila 9 PATI tersebut bisa saja gugur usai dicek harta kekayaan dan transaksi keuangannya oleh PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan). Namun, Tito tetap berharap ada perwakilan Polri yang nantinya terpilih dan duduk sebagai pimpinan KPK. Wah, mengapa ya mantan Kepala Densus 88 Antiteror itu begitu berharap ada anak buahnya yang lolos? Lalu, apa komentar dari masyarakat sipil antikorupsi soal gencarnya Polri mengirimkan perwakilan untuk jadi pimpinan KPK?