Direskrimum Polda Sumbar dan Kabid Humas Polda Sumbar memperlihatkan barang bukti yang diamankan (Foto: IDN Times/Halbert Caniago)
AKP Ulil akhir-akhir ini memang sedang gencar melakukan penyidikan kasus tambang galian C di Solok Selatan. Hingga akhirnya, AKP Ulil menangkap salah satu tersangka.
Tindakan AKP Ulil ini rupanya tidak disukai AKP Dadang yang membekingi tambang ilegal itu, hingga akhirnya menghampiri AKP Ulil pada Jumat pukul 00.15 WIB, dan memicu tragedi kasus polisi tembak polisi.
“Di dalam pelaksanaan kegiatan ini, tanpa diduga sebelumnya bahwa seorang perwira yang juga barangkali salah satu kita anggap sebagai tersangka, oknum dari anggota kami juga pada posisi kontra terhadap penegakan hukum,” kata Suharyono.
Sesampainya di parkiran Polres Solok Selatan, AKP Dadang menghampiri AKP Ulil. Kapolda Sumbar menyebut, AKP Dadang menembak AKP Ulil dari jarak dekat.
“Yang dilakukan oleh oknum ini adalah melakukan tembakan, diduga melakukan tembakan, diduga kuat melakukan tembakan dari jarak dekat terhadap korban yang akhirnya korban meninggal dunia,” kata Suharyono.
Berdasarkan kronologi polisi tembak polisi yang terjadi, AKP Ulil tewas di tempat dengan dua luka tembak di kepala bagian pelipis dan pipi kanan. Setelah kasus polisi tembak polisi tersebut, AKP Dadang langsung menyerahkan diri ke Polsek.
“Dalam minggu ini kami upayakan sudah ada proses PTDH. Dalam minggu ini setidak-tidaknya sampai tujuh hari ke depan saya sudah melaporkan ke pimpinan Polri dan juga dari pusat juga,” ujar Suharyono.