Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ANTARA FOTO/Didik Suhartono
ANTARA FOTO/Didik Suhartono

Jakarta, IDN Times - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Tito Karnavian menyebutkan tiga pihak di balik aksi kerusuhan di beberapa wilayah di Papua. Mereka adalah Benny Wenda, The United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), dan Komite Nasional Papua Barat (KNPB).

"Apa yang terjadi di Papua didesain oleh kelompok tersebut untuk tujuan tertentu yang ingin membuat kisruh. Direktorat Siber (Mabes Polri) sudah memantau kelompok-kelompok yang memproduksi berita-berita tentang Papua," ujar Tito, di Jayapura, Papua, Kamis (5/9), seperti dikutip dari Antara.

1. AMP digerakkan oleh ULMWP dan KNPB

Facebook/@bennywenda

Bahkan, lanjut Tito, kelompok Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) juga digerakkan oleh ULMWP dan KNPB.

“ULMWP dan KNPB bertanggung jawab terhadap berbagai aksi yang terjadi dan nama-namanya sudah ada. Sehingga, penegakan hukum akan dilakukan," ujarnya.

2. Aksi rusuh di Papua dalam rangka rapat Komisi HAM di Jenewa

Twitter.com/@BennyWenda

Tito melanjutkan, aksi rusuh yang terjadi di Papua dalam rangka rapat  Komisi HAM di Jenewa pada 9 September mendatang. Hal ini guna menyatakan adanya laporan tentang Papua rusuh dalam rapat tersebut.

Selain itu, pada 23-24 September, akan diadakan Sidang Umum PBB dengan semua negara. Namun, hal itu akan dimanfaatkan mereka untuk menyampaikan hal-hal mengenai Papua.

"Walaupun demikian, kelompok-kelompok itu berupaya melalui negara-negara tertentu akan sengaja melempar isu tentang rusuh di Papua," kata Tito.

3. Kondisi di Jayapura sudah kondusif

IDN Times/Lia Hutasoit

Lebih lanjut, kondisi di Jayapura sudah kembali kondusif. Aktivitas masyarakat di sana juga telah kembali normal.

“Masyarakat jangan mudah percaya dengan isu-isu yang sengaja diembuskan kelompok tertentu," ucap mantan Kapolda Papua itu.

Editorial Team