Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono ketika menerima brevet kehormatan Setia Waspada dari Paspampres. (Dokumentasi Puspen TNI)

Jakarta, IDN Times - Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono meminta maaf secara terbuka kepada publik karena tiga prajurit TNI Angkatan Darat (AD) terlibat kasus pembunuhan warga Aceh, Imam Masykur. Ia memastikan ketiganya akan mendapat hukuman berat di pengadilan. 

Pernyataan maaf itu disampaikan oleh Yudo usai menggelar rapat tertutup bersama Komisi I DPR pada Kamis (7/9/2023). Yudo menyampaikan hal itu di penghujung rapat. 

"Kemudian dalam penutupan, saya ucapkan terima kasih kepada komisi I yang memberikan dukungan bagi TNI. Saya juga meminta maaf atas nama prajurit TNI terhadap kejadian penganiayaan yang mengakibatkan almarhum Imam Masykur terbunuh oleh TNI. Saya selaku pimpinan, (menyampaikan) permohonan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia melalui komisi I," ujar Yudo di rapat tersebut. 

Ia menambahkan, tiga prajurit TNI AD itu menganiaya Imam hingga tewas. Yudo memastikan, tiga pelaku itu bakal dihukum berat oleh POM TNI AD.

"Saya akui memang prajurit saya salah dan harus dihukum berat. Karena memang pelanggaran yang dilakukan tergolong berat," kata Panglima TNI. 

1. Ibu Imam Masykur temui tiga tersangka di sel Pomdam Jaya

Jenazah Imam Masykur yang dijemput oleh keluarga di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat. (www.instagram.com/@ahmadsahroni88)

Sementara, Ibu almarhum Imam Masykur, Fauziah (47 tahun) akhirnya bertemu tiga tersangka pembunuh putranya di sel tahanan Pomdam Jaya pada 5 September 2023. Fauziah diizinkan bertemu usai meminta langsung kepada Komandan Pomdam Jaya, Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar. 

Tunangan Imam Masykur, Yuni Maulida bersama anggota komisi I DPR asal Aceh, Fadhlullah atau Dek Fad dan Sudirman, ikut dalam pertemuan itu. Menurut staf Sudirman, Muhammad Daud, Ibu korban sempat menanyakan motif ketiga tesangka membunuh anaknya.

"Kenapa kamu bunuh anak saya, apa kamu tidak punya hati? Bagaimana jika hal ini terjadi sama anak kamu? Kamu lebih kejam dari PKI!" ungkap Daud menirukan pertanyaan Fauziah. 

Sementara, ketiga tersangka hanya menundukkan kepala ketika diberondong pertanyaan oleh Fauziah. Ketiga pelaku pembunuhan pun kemudian menyampaikan permintaan maafnya. 

"Lihat saya! Saya ini Ibu Masykur, kenapa kalian diam? Kalian kayak orang yang tidak beragama!" tutur Daud lagi menirukan kalimat Fauziah. 

Di sisi lain, menurut Irsyad, berdasarkan hasil temuan sementara, penyidik berhasil menemukan ponsel Imam Masykur. Di dalam ponsel itu ada bukti video Imam pernah dianiaya. 

Penyidik Pupsom TNI dan Pomdam Jaya juga menemukan bukti adanya ancaman dari tersangka kepada keluarga Imam jika tidak segera mengirimkan uang senilai Rp50 juta. Namun, pihaknya masih menunggu bukti lain yang lebih kuat terkait ancaman pembunuhan dan apakah benar korban pernah mengalami luka tembakan. 

"Ada ancaman pembunuhan, kiriman video juga ada. Tetapi, kiriman video itu masih harus dikonfirmasi lagi ke laboratorium," tutur Irsyad. 

2. Keluarga Imam Masykur resmi gandeng Hotman Paris sebagai kuasa hukum

Pengacara Hotman Paris Hutapea mendampingi ibu Imam Masykur berada di Instalasi Tahanan Pomdam Jaya untuk menemui pembunuh Imam Masykur. (www.instagram.com/@hotmanparisofficial)

Sementara, untuk mengawal kasus hukum anaknya, Fauziah menggandeng pengacara kondang, Hotman Paris Hutapea. Hotman ikut mendampingi Fauziah berkunjung ke instalasi tahanan Pomdam Jaya pada 5 September 2023. 

"Tim Hotman mendampingi ibu korban untuk datang ke tahanan Pomdam Jaya untuk bertemu dengan Danpomdam terkait dengan penganiayaan hingga menimbulkan matinya seorang warga Aceh oleh oknum TNI. Oknum TNI itu kini sudah ditahan," ujar Hotman seperti dikutip dari akun Instagramnya pada Kamis (7/9/2023). 

Hotman resmi menjadi pengacara keluarga korban usai menerima surat kuasa. Di dalam dokumen itu, selain Hotman, ada pula 18 pengacara lain yang ikut membela keluarga korban. Keluarga ingin agar proses pengadilan bagi tersangka pembunuhan Imam berjalan sesuai aturan. 

Di sisi lain Komandan Pomdam Jaya, Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar berjanji menegakkan hukum terhadap pelaku.

"Kami akan menegakan hukum setegak-tegaknya baik di institusi TNI dan TNI Angkatan Darat," kata Irsyad. 

3. Panglima TNI siap menemui Ibu Imam Masykur

Panglima TNI Laksama Yudo Margono dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (Dok.IDN Times/Istimewa)

Lebih lanjut, Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono mengaku siap bertemu dengan ibu Imam Masykur. Ia berjanji mencari waktu usai menuntaskan pengamanan bagi KTT ke-43 ASEAN di Jakarta.

"Nanti kami atur waktunya, saya kan masih bertanggung jawab untuk pengamanan KTT ini. Mungkin nanti habis pengamanan KTT, kami atur waktunya," ujar Yudo di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat. 

Ia pun memastikan tidak ada satu pun anggotanya yang bakal menghalangi pihak keluarga Imam jika ingin bertemu dirinya.

"Pada intinya saya membuka diri untuk keluarga kalau ingin ketemu saya," tutur mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) itu. 

Editorial Team