Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi ruang isolasi (ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica)

Depok, IDN Times - Pernyataan Satgas Penanaganan COVID-19 Pusat yang menyebutkan Kota Depok memiliki kasus aktif positif virus corona terbanyak diprotes. Satgas COVID-19 Kota Depok menyanggah pernyataan tersebut.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kota Depok, Dadang Wihana, mengatakan data yang dirilis Juru Bicara Satgas Pusat Wiku Adisasmito tidak tepat. Ia bahkan menyebut data yang ada di daerah dengan di Satgas COVID-19 Pusat memiliki selisih yang jauh.

"Satgas Pusat kurang peka dengan gap data yang semakin tinggi," ujar Dadang, Jumat (6/8/2021). 

1. Ini perbedaan data Satgas COVID-19 Depok dan Satgas COVID-19 Pusat

Tabel perbedaan data yang dimiliki Satgas Pusat dengan Satgas Kota Depok. (Istimewa)

Ia pun merinci perbedaan data antara yang dimiliki daerah dengan data Satgas COVID-19 Pusat per 5 Agustus 2021. Satgas Depok mencatat total ada 92.509 kasus konfirmasi COVID-19, sedangkan Satgas COVID-19 Pusat mencatat 85.332 kasus. Terdapat perbedaan 7.177 kasus.

Untuk angka kasus aktif COVID-19, Satgas Depok mendata ada 9.519 kasus, sedangkan Satgas Pusat merilis ada 26.932 kasus. Sehingga terjadi perbedaan data kasus aktif COVID-19 sebanyak 17.413 kasus.

Sedangkan, angka kesembuhan yang dimiliki Kota Depok yakni sebanyak 81.198 kasus. Namun Satgas COVID-19 Pusat hanya mencatat sebanyak 57.231 kasus, sehingga selisih data mencapai 23.967 kasus.

Untuk jumlah pasien yang meninggal dunia yang tercatat dari Satgas Depok sebanyak 1.792 kasus, sedangkan Satgas Pusat sebanyak 1.169 kasus. Artinya terjadi selisih angka sebanyak 623 kasus.

2. Satgas Depok dorong adanya rekonsiliasi data

Editorial Team

Tonton lebih seru di