Ilustrasi petugas medis yang menangani COVID-19 (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)
Menurut Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman, subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 dapat dengan mudah menginfeksi kembali orang yang sudah terinfeksi oleh varian atau subvarian COVID-19 sebelumnya.
Bagi masyarakat yang sudah memiliki imunitas karena vaksinasi dosis ketiga dan kedua, jika terinfeksi subvarian baru tersebut umumnya akan tidak bergejala atau bergejala ringan. Sehingga, modal imunitas masyarakat usia muda dan dewasa di Indonesia dinilai dapat meredam penyebarannya.
Kendati demikian, jika nanti masyarakat tidak menerapkan pola perilaku sehat, ditakutkan akan menyebarkan kepada kelompok rawan.
Bagi kelompok rawan yang terinfeksi, akan menimbulkan berbagai gejala. "Kelompok yang rawan seperti lansia, kemudian anak bahkan di bawah 5 tahun khususnya, mereka itu ketika terpapar otomatis mayoritas akan bergejala," ujar dia.
Guna mencegah meluasnya penyebar subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi mengingatkan masyarakat untuk tetap menjalankan prokes yang ada dan mempercepat vaksinasi booster. Dia juga menyebutkan, pemerintah
akan melakukan Sero Survey-3 di akhir Juni sampai awal Juli dan me-review status di awal Juli 2022.