Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250607-WA0015.jpg
Pasca kebakaran besar melanda kawasan padat penduduk di Jalan Gang Damai V, RT 017/RW 004, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara (7/6/2025) (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Intinya sih...

  • Warga cari sisa barang berharga untuk dijualBanyak warga mencari barang sisa yang terbuat dari besi untuk kembali dijual ke tukang rongsok. Uang hasil penjualan, mereka belikan untuk keperluan sementara, seperti makanan, baju, peralatan mandi, dan kebutuhan lainnya.

  • Warga harap pemerintah cari solusiKeluarga tak punya biaya untuk membangun rumah. Jumah dan keluarganya berprofesi sebagai pedagang. Mereka berharap pemerintah bisa mencarikan solusi untuk kebutuhan tempat tinggal.

  • Kronologis kejadianKebakaran menghanguskan kurang lebih 500 unit rumah semi permanen yang berada di kawasan padat tersebut.

Jakarta, IDN Times - Kebakaran besar melanda kawasan padat penduduk di Jalan Gang Damai V, RT 017/RW 004, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (6/6/2025).

Pantauan IDN Times di lokasi kebakaran, Sabtu (7/6/2025) pagi, banyak warga menyisir area sekitar rumah yang habis dilahap si jago merah. Mereka mencari sisa barang yang masih bisa diselamatkan.

"Ya nyari yang ada saja ini, barangkali ada yang sisa," ujar seorang bapak-bapak berusia paruh baya.

1. Warga cari sisa barang berharga untuk dijual

Pasca kebakaran besar melanda kawasan padat penduduk di Jalan Gang Damai V, RT 017/RW 004, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara (7/6/2025) (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Banyak warga mencari barang sisa yang terbuat dari besi untuk kembali dijual ke tukang rongsok. Uang hasil penjualan, mereka belikan untuk keperluan sementara, seperti makanan, baju, peralatan mandi, dan kebutuhan lainnya.

"Dijualin ini, sisaan kompor, rak piring, per kasur, pokoknya yang besi-besi kita jual (ke tukang rongsok). Laku Rp30 ribu kali, asal buat beli beras aja, gorengan," kata warga setempat, Jumah (50) di lokasi.

Jumah mengaku, rumah miliknya bersama sejumlah keluarga yang tinggal di lokasi hangus dilahap api. Setelah kebakaran berhasil dipadamkan, ia bersama keluarganya memilih tinggal sementara di dekat rumahnya. Mereka menolak evakuasi ke tenda lantaran masih berharap ada barang-barang yang bisa diselamatkan.

"Nanti kita pindah (ke tenda pengungsian) rencana sore ini," tuturnya.

Jumah menyebut, kini keluarga tak punya biaya untuk kembali membangun rumah. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Jumah dan keluarganya berprofesi sebagai pedagang.

Ia berharap, pemerintah bisa mencarikan solusi untuk kebutuhan tempat tinggal.

"Kita nggak ada sandal nih, baju masih kurang. Ibu nunggu aja di sini, belum tidur, nunggu barangkali ada yang bisa dibawa. Pusing, boro-boro buat bangun rumah lagi, makan saja susah," ucapnya.

2. Warga harap pemerintah cari solusi

Pasca kebakaran besar melanda kawasan padat penduduk di Jalan Gang Damai V, RT 017/RW 004, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara (7/6/2025) (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Jumah menyebut, kini keluarga tak punya biaya untuk kembali membangun rumah. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Jumah dan keluarganya berprofesi sebagai pedagang. Ia berharap, pemerintah bisa mencarikan solusi untuk kebutuhan tempat tinggal.

"Kita nggak ada sandal nih, baju masih kurang. Ibu nunggu aja di sini, belum tidur, nunggu barangkali ada yang bisa dibawa. Pusing, boro-boro buat bangun rumah lagi, makan saja susah," ucapnya.

3. Kronologis kejadian

Pasca kebakaran besar melanda kawasan padat penduduk di Jalan Gang Damai V, RT 017/RW 004, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara (7/6/2025) (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Adapun, peristiwa kebakaran ini terjadi sekitar pukul 12.18 WIB dan berhasil dikendalikan setelah proses pemadaman dan pendinginan intensif. Pemadaman total tercatat selesai pada pukul 23.15 WIB setelah sebelumnya dilakukan proses pendinginan mulai pukul 16.11 WIB.

Berdasarkan hasil kaji cepat yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BPBD Provinsi DKI Jakarta bersama unsur terkait, kebakaran menghanguskan kurang lebih 500 unit rumah semi permanen yang berada di kawasan padat tersebut. Selain itu, 3 unit lapak warung serta 1 unit gudang turut terdampak dalam kejadian ini.

Tidak terdapat korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, kebakaran berdampak besar terhadap warga, dengan jumlah pengungsi sementara tercatat sebanyak kurang lebih 400 kepala keluarga atau sekitar 2.000 jiwa. Para pengungsi saat ini ditampung di tenda pengungsian yang didirikan di lahan milik PT. DHI, dan kebutuhan dasar warga terdampak mulai disalurkan.

Menurut Isnawa Adji, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta, BPBD langsung mengaktifkan mekanisme tanggap darurat untuk menjamin kebutuhan dasar para pengungsi dapat segera terpenuhi. “Kami memastikan bantuan logistik yang diberikan mencakup kebutuhan paling mendesak, termasuk air minum, perlengkapan anak, serta kebutuhan keluarga dan hunian sementara. Kami juga terus berkoordinasi dengan lintas sektor agar penanganan berjalan efektif,” jelas Isnawa.

Sebagai bentuk respons cepat, BPBD Provinsi DKI Jakarta telah mendistribusikan bantuan logistik antara lain 100 dus air mineral, 55 paket kidsware, 19 paket family kit, serta 4 lembar terpal untuk mendukung kebutuhan dasar warga selama masa pengungsian.

Upaya penanganan kebakaran dilakukan melalui kolaborasi lintas sektor yang melibatkan 29 unit pemadam kebakaran dari Dinas Gulkarmat, unsur TRC BPBD, PMI, AGD Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Satpol PP, PLN, PSKB/Tagana Dinas Sosial, serta dukungan dari personel Polsek dan Koramil setempat. Koordinasi terus dilakukan untuk memastikan proses evakuasi, pelayanan kesehatan, serta distribusi bantuan berjalan dengan baik dan tepat sasaran.

Hingga saat ini, penyebab kebakaran masih dalam pendataan oleh pihak berwenang, begitu pula dengan estimasi total kerugian yang masih dalam proses perhitungan. BPBD Provinsi DKI Jakarta terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada warga terdampak serta memastikan pemulihan pascakejadian berjalan secara optimal.

Editorial Team