Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Sukma Shakti
IDN Times/Sukma Shakti

Sukabumi, IDN Times - Kecelakaan maut terjadi pada jalur Cikidang - Pelabuhanratu, tepatnya di tanjakan letter S, Desa Cikidang, Kecamatan Cikidang, kabupaten Sukabumi. Kecelakaan ini terjadi pada Sabtu (8/9) siang sekitar pukul 12.30 WIB.

Kecelakaan tersebut melibatkan sejumlah karyawan perusahaan otomotif yang semula sedang dalam perjalanan untuk berwisata. 23 orang diketahui meninggal dunia.

"Korban meninggal dunia yang kami tangani ini mayoritas karena luka parah di bagian kepala dan badan akibat benturan keras," kata dokter jaga RSUD Pelabuhanratu, Radithya Nugrha, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (8/9).

1. Sedikitnya 23 orang meninggal dunia, 7 luka berat, 3 luka ringan

Ilustrasi orang meninggal dunia. IDN Times/Sukma Shakti

Sebanyak 23 penumpang meninggal dunia, 7 orang luka berat, 13 orang luka ringan akibat kecelakaan ini. Mereka merupakan karyawan dealer motor Honda PT Catur Putra Group Bogor. Selain itu masih ada 4 orang lainnya yang terjebak di dalam bus berplat nomor B 7025 SAG.

"Anggota kami saat ini masih membantu proses evakuasi korban yang masih berada di dalam jurang," kata Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi Okih Pajri di Sukabumi.

2. Bus yang ditumpangi jatuh ke jurang

IDN Times/Sukma Shakti

Minibus yang ditumpangi para korban jatuh ke jurang sedalam 25 meter. Belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian. Pihak berwajib masih berusaha mengevakuasi dan mendata jumlah penumpang.

3. Semula rombongan ingin berwisata

Ilustrasi kecelakaan (Pixabay)

Rombongan ini semula hendak berwisata ke Kecamatan Cikidang. Rombongan dari perusahaan otomotif itu baru mengetahui bus paling belakang tertinggal dan ternyata jatuh ke jurang saat tiba di Kampung Bantar Selang, Desa Cikidang.

Proses evakuasi masih berjalan, korban yang selamat dibawa ke RSUD Pelabuhanratu untuk mendapatkan perawatan intensif. Korban meninggal dunia di bawa ke kamar jenazah rumah sakit yang sama.

Editorial Team