Kemenag: 8.085 Pesantren Siap Gelar Pembelajaran Tatap Muka

Jakarta, IDN Times - Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama (Kemenag), Waryono, mengatakan dari 28 ribu pesantren, 8.085 di antaranya sudah siap melakukan kegiatan pembelajaran tatap muka.
"Ini sebagai petunjuk bahwa kami sangat kooperatif dan pesantren-pesantren juga menaati protokol kesehatan yang disampaikan pemerintah," ujarnya dalam acara Talk Show Corona oleh YouTube BNPB Indonesia, Selasa (21/7/2020).
1. Jumlah santri yang masuk dilakukan secara bertahap seiring perbaikan sarana prasarana pesantren
Ia menjelaskan, jumlah santri yang masuk dilakukan secara bertahap. Proses itu disesuaikan dengan perbaikan sarana dan prasarana pesantren.
"Ada contoh menarik di Jawa Timur ini, saking taatnya kiai bahkan sama menantunya itu belum salaman, sangat hati-hati," katanya.
2. Sebanyak 221.036 santri sudah kembali ke pondok pesantren di Jawa Tengah
Plt. Kalakhar BPBD Provinsi Jawa Tengah sekaligus Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Jawa Tengah itu mengatakan di wilayahnya terdapat 3.304 pesantren. Sedangkan, jumlah santri yang sudah kembali ke pesantren sebanyak 221.036 orang.
"Setiap pondok yang mau santrinya masuk, yang pertama harus memenuhi persyaratan protokol yaitu santrinya memiliki surat keterangan sehat dari Puskesmas," ujarnya. "Pesantren diwajibkan membentuk gugus tugas, ketiga pada saat sebelum pembelajaran masuk harus dikarantina 14 hari dulu, ruang kelas dipake untuk karantina.".
3. Pemerintah alokasikan anggaran sebesar Rp2,7 triliun untuk 21 ribu pesantren di Indonesia
Pemerintah telah memberikan alokasi dukungan anggaran sebesar Rp2,7 triliun untuk 21 ribu pesantren di tanah air. Alokasi ini untuk memastikan kondisi pesantren aman dari penyebaran virus corona atau COVID-19.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan perlu persiapan matang apabila pesantren ingin melakukan pembelajaran tatap muka. Hal itu untuk mencegah munculnya klaster COVID-19 baru dari pesantren.
"Di pesantren kan banyak yang tempatnya dempet-dempet, satu kamar mestinya 5 orang dipakai 15 orang. Saya kan alumni pesantren, tahu. Memang pesantren itu kan begitu, apa adanya," ujarnya saat sambutan acara Silaturahmi Santap Siang Bersama dan Dialog dengan Organisasi Massa Islam di Istana Wakil Presiden, melalui keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Sabtu 18 Juli 2020.