Petugas mengamati matahari terbenam menggunakan teleskop saat melakukan pemantauan hilal di Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta, Jakarta, Selasa (11/5/2021). Pemantauan hilal tersebut dilakukan untuk menentukan 1 Syawal 1442 H (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hilal awal Zulhijah 1442 Hijriah dapat dilihat pada Sabtu (10/7/2021).
"Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebagai institusi pemerintah, salah satu tupoksinya adalah memberikan pelayanan data tanda waktu dalam penentuan awal bulan hijriah. Untuk itu, BMKG menyampaikan informasi hilal saat Matahari terbenam, pada hari Sabtu, tanggal 10 Juli 2021 M sebagai penentu awal bulan Zulhijah 1442 H," tulis BMKG melalui laman resminya seperti dilihat IDN Times, Jumat (7/2/2021).
Penentuan awal bulan hijriah itu antara lain dengan konjungsi atau ijtima', yakni ketika bujur ekliptika bulan sama dengan bujur ekliptika Matahari dengan pengamat diandaikan berada di pusat Bumi. Peristiwa itu akan terjadi pada 10 Juli pukul 01.16.30 UT atau 08.16.30 WIB atau 09.16.30 WITA 10.16.30 WIT.
"Periode sinodis bulan terhitung sejak konjungsi sebelumnya hingga konjungsi yang akan datang ini adalah 29 hari 14 jam 24 menit. Waktu terbenam Matahari dinyatakan ketika bagian atas piringan Matahari tepat di horizonteramati. Di wilayah Indonesia pada tanggal 10 Juli 2021, waktu Matahari terbenam paling awal adalah pukul 17.33.29 WIT di Merauke, Papua dan waktu Matahari terbenam paling akhir adalah pukul 18.57.24 WIB di Sabang, Aceh," ucapnya.
"Dengan memerhatikan waktu konjungsi dan Matahari terbenam, dapat dikatakan konjungsi terjadi sebelum Matahari terbenam tanggal 10 Juli 2021," imbuhnya.