Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti, Muhammad Adil (Youtube.com/Dikominfotik Provinsi Riau)
Sebelumnya, kemarahan Bupati Kepulauan Meranti, Muhammad Adil itu disampaikan di acara Rapat Koordinasi Nasioanl (Rakornas) Pengelolaan Pendapatan dan Belanja Daerah se-Indoensia, yang diunggah di kanal YouTube Diskominfotik Provinsi Riau.
"Yang berkaitan dengan keuangan, Pak Dirjen mudah-mudahan jawabannya itu kapasitannya bukan sebagai dirjen yang baru dilantik, saya tadi sedikit protes pidato Pak Gubernur bahwa ada penurunan DBH di Provinsi Riau, mungkin secara umum ada, tapi di tempat saya DBH bukan malah menurun, minyak kami itu malah bertambah banyak bahkan hampir 8 ribu barel per day, ini untuk Pak Dirjen ketahui," ujar Adil dikutip Selasa (13/12/2022).
Dalam kesempatan itu, Adil mengaku ingin mengetahui secara rinci harga minyak dunia saat ini berapa. Sebab, dia mendengar Presiden Joko "Jokowi" Widodo pada pidato kenegaraan 16 Agustus 2022, menyampaikan harga minyak dunia di angka 100 Dolar Amerika Serikat per barel.
"Saya di 2022 dapat dana bagi hasil Rp114 miliar waktu itu hitunggannya 64 dolar per barel perencanaan pembahasaan APBDnya, di 2023 pembahasan APBD kami dapat mengikuti nota pidato Pak Presiden 16 Agustus 1 barel 100 dolar, dan kemarin waktu Zoom dengan Kementerian Keuangan tidak bisa menyampaikan dengan terang, didesak-desak barulah menyampaikan dengan terang bahwa 100 dolar per barel," ucap dia.
"Sampai ke Bandung saya kejar orang Kementerian Keuangan juga tidak dihadiri yang kompeten waktu itu yang hadir staf gak tahu lah sampai yang saya ngomong, ini orang Kementerian Keuangan ini isinya iblis atau setan. Nah hari ini, saya kejar lagi bapak kemari, saya mau tahu kejelasannya," sambungnya.
Adil kemudian mempertanyakan, penyusunan APBD 2023 menggunakan asumsi 60, 80 atau 100 Dolar Amerika Serikat per barel. Dia mengatakan, total pada 2022 ada 13 sumur yang baru dibor di Meranti untuk mengambil minyak.
"Jadi, kalau seandainya kami naik penghasilannya besar dianggap penurunan, saya harap nanti Bapak (Dirjen) keluarkan surat untuk penghentian pengeboran minyak di Meranti. Jangan diambil lagi minyak di Meranti itu, gak apa-apa, kami juga masih bisa makan, daripada uang kami dihisap sama pusat," kata dia.