Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Polpum Kemendagri) Bahtiar dalam raker bersama Komisi II DPR. (youtube.com/DPR RI)

Jakarta, IDN Times – Direktorat Jenderal (Ditjen) Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengajak publik memahami sistem pemilu dari perspektif pengetahuan. Salah satunya tentang pemilu yang tidak hanya sebatas pada sistem proporsional.

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Polpum Kemendagri, Bahtiar dalam webinar bertajuk 'Memahami Sistem Pemilu dari Perspektif Ilmu Pengetahuan dan Referensi Pelaksanaan di Berbagai Negara di Dunia'.

1. Sistem pemilu tak hanya sebatas proposional

Ilustrasi Pemilu (IDN Times/Mardya Shakti)

Menurut dia, berdasarkan sudut pandang ilmu pengetahuan, sistem kepemiluan tidak hanya sebatas sistem proporsional. 

Bahtiar mengatakan, banyak sistem pemilu lain dengan beragam varian yang diterapkan negara-negara lainnya di dunia.

“Baik sistem, misalnya pluralitas atau mayoritas, sistem proposional itu sendiri, sistem campuran, sistem distrik maupun sistem-sistem lainnya,” ujar Bahtiar.

2. Sistem pemilu sebuah negara sesuai dengan kepribadian bangsanya

Editorial Team

Tonton lebih seru di