Kantor Bank Indonesia (BI). IDN Times/Hana Adi Perdana
Dalam pemaparannya, Ardian menjelaskan berdasarkan data Bank Indonesia per 31 Agustus 2021, kas pemda sebanyak Rp178,9 triliun. Namun, jumlah tersebut pada awal bulan berkurang karena telah digunakan.
“Tapi di 1 September 2021 uang keluar, uang kas tersebut akan berkurang untuk mendanai pengeluaran pemda per bulan, untuk belanja rutin dan mengikat sejumlah, Rp42,76 triliun yang terdiri atas gaji dan tunjangan, belanja operasional (telepon, air, listrik, internet), serta belanja terkait pelayanan publik, termasuk untuk pengeluaran bersifat mendesak yang tidak dapat diprediksi sebelumnya,” ujar Ardian.
Ia juga mengatakan bahwa uang kas pemda yang disimpan di perbankan bukanlah merupakan kesengajaan untuk semata-mata mencari bunga, melainkan dipersiapkan untuk pembayaran yang sudah memiliki peruntukannya.
“Pemda memang punya kecenderungan ibaratnya menyediakan sejumlah uang untuk mempersiapkan pembayaran gaji ASN-nya, honorernya di satu sampai dua bulan ke depan untuk spare, tapi itu bukan sengaja untuk mencari bunga, sekali lagi bukan,” katanya.